JAKARTA – RN.COM, Sebuah kapal kayu angkutan penumpang atau pompong, membawa 17 orang yang terdiri dari penumpang dan awak kapal tujuan Tanjung Pinang ke Pulau Penyengat, tenggelam pada Minggu (21/8/2016) pukul 09.30 Wib.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers yg diterima RN.COM, menjelaskan, penumpang kapal terdiri dari 1 pengemudi, 2 anak-anak, dan 14 orang dewasa. Kapal tenggelam akibat angin kencang dan gelombang besar di perairan Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Kapal tersebut membawa wisatawan yang hendak ke Penyengat.
“Hingga saat ini Minggu pukul 14.30 Wib, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan 12 orang penumpang, dimana 2 luka-luka dan 10 orang meninggal dunia. 5 penumpang masih hilang dan dalam pencarian,” kata Sutopo Purwo Nugroho.
Saat kapal terbalik dan tenggelam penumpang berusaha berenang dan diselamatkan pompong yang berada disekitarnya. Sebagian penumpang tidak dapat berenang dan tenggelam terseret gelombang.
Tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas saat ini masih melakukan pencarian korban. Lebih dari 200 personil Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD, Marinir TNI AL, Polisi Air, Tagana, Satpol PP, SKPD, masyarakat dan relawan masih melakukan pencarian.
Sekitar 20 kapal dan 50 pompong dikerahkan mencari korban hilang. Pasukan Marinir menyelam mencari korban yang tenggelam. Kendala utama adalah arus cukup kencang. (Radja Tanjung)