Pasuruan, reportasenews.com – Kapolda Jatim, Irjen Pol Makhfud Arifin didampingi Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo mendatangi lokasi pasca runtuhnya girder untuk fly over penghubung jalan desa di tol Pasuruan – Probolinggo (PasPro) di Desa Cukurgondang berbatasan Desa Dawesari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (31/10) siang.
Kapolda mengungkapkan, bahwa polda mengambil akan ambil alih penyelidikan ambruknya 4 girder tersebut. “Kami saat ini masih memintai keterangan sejumlah saksi-saksi termasuk saksi ahli juga akan dipanggil selain belasan saksi pekerja proyek yang berada di lokasi saat kejadian, “kata Kapolda saat kunjungi lokasi runtuhnya girder fly over di Desa Cukurgondang, Selasa (31/10).
Kapolda menjelaskan, saksi-saksi yang diperiksa cukup banyak mulai dari pekerja proyek hingga pengawasnya. Untuk memperkuat penyelidikan, pihaknya masih memerlukan keterangan saksi-saksi akan dikuatkan dengan hasil investigasi tim Labfor yang masih berlangsung saat ini. “Sehingga nantinya bisa diambil kesimpulan untuk proses selanjutnya, “tandasnya.
Pihaknya juga akan mengecek operatornya (alat-alat berat) punya SIM atau tidak. Persoalannya, lanjut Kapolda orang pakai motor saja harus punya SIM. “Nanti kita periksa semuanya. Operator crane yang begitu besar juga diperiksa, bawa motor aja punya SIM kok, mobil harus ada SIM, kan. Kira-kira begitu. Semuanya harus ada kejelasan dan prosedurnya, “jelas Kapolda.
Disinggung soal siapa tersangka atas kecelakaan kerja tersebut, Kapolda belum menjelaskan lantaran saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara maraton. “Nantilah saat ini masih diperlukan keterangan para saksi-saksinya. Sebab semua butuh waktu nggak begitu dipanggil langsung datang. Kan dipanggil dulu, baru kemudian datang dan diperiksa, “beber dia.
Pihaknya berjanji secepatnya penanganan pembangunan girder dilanjutkan kembali, sebab ini merupakan proyek negara. Selain itu juga ditekankan pada seluruh pihak terkait bahwa kalau ada pemasangan girder sebaiknya koordinasi dengan Polres ataupun Polsek, sehingga saat pemasangan jalan kebdaraan dibawahnya bisa dialihkan polisi.
Hingga saat ini di lokasi masih ditutup dinding seng dan garis polisi. Kondisi tak berubah sejak awal terjadinya girder yang runtuh pada, Minggu (29/10/2017) lalu. 2 unit crane, reruntuhan girder yang ambruk, truk, pikap yang ringsek dan sepeda motor masih berada di tempatnya semula dan hanya ditutupi terpal warna biru. Rencananya lokasi akan dibuka setelah tim Labfor selesai melaksanakan investigasinya. (abd)