Pontianak, Reportasenews.com – Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Drs. Musyafak, SH, MM, sangat menyayangkan peristiwa pengeroyokan oleh warga masyarakat terhadap Maman Budiman (53) yang mengakibatkan korban merenggang nyawa di Kantor Desa Amawang Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah, Minggu (26/3) karena diisukan sebagai pelaku penculikan anak.
“Korban adalah warga Pontianak asal Kota Bandung, Ia telah menjadi korban beredarnya berita hoax isu penculikan anak. Saat kejadian, Kepala SPK Polres Mempawah bersama Kanit reskrim, Kanit intel dan anggota Sabhara sudah berusaha mengamankan korban yang sudah dalam kondisi babak belur diamuk massa, namun saat korban akan dievakuasi ke mobil patroli, massa makin beringas dan menerobos pintu tempat korban diamankan dan massa membabibuta mengeroyok korban dan akhirnya korban meninggal dunia lalu korban dibawa ke RS.Rubini Mempawah, ” terang Kepala SPK Polres Mempawah Ipda Bambang.
Hasil penyelidikan diperoleh informasi, Korban sedang mencari alamat anak kandungnya yang sudah menikah dengan warga setempat, bertujuan untuk mengunjungi cucunya. Namun pada saat perjalanan, korban tidak tahu persis rumah anaknya sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat setempat karena gerak gerik korban mencurigakan.
Masyarakat setempat terpancing isu penculikan anak, tanpa konfirmasi lebih dahulu massa langsung bertindak anarkis dan membabi buta.
Hal ini menjadi perhatian serius jajaran Kepolisian, Kapolda Kalbar meminta warga masyarakat jangan mudah percaya hoax (berita bohong), tidak sesuai fakta dan tanpa dasar yang disebarkan di media sosial, yang sengaja dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
“Hukum harus ditegakkan, kita akan memproses siapapun yang bertindak melawan hukum,” tegas Kapolda Kalbar, Irjen Pol Musyafak.
Kapolda Kalbar, bahkan menjadikan hoax sebagai penyakit masyarakat baru yang sangat meresahkan. “Hoax saat ini termasuk salah satu penyakit sosial masyarakat selain judi, minuman keras, narkoba, tawuran, kejahatan kriminal, sex bebas,”ujarnya.
Hoax yang beredar sangat meresahkan karena mengandung unsur kebencian, permusuhan, berita bohong yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa. Berbagai motif dibalik hoax pun beraneka ragam ada motif bisnis, politik, mencari popularitas bahkan motif untuk mengadu domba masyarakat.
Sementara jenasah korban saat ini masih berada di Rumah Sakit Rubini Mempawah. Sejumlah kerabat korban sudah berdatangan untuk menjemput jenasah korban.
Korban diketahui adalah salahsatu kerabat dari pemilik Rumah Makan Warung Pojok di Jalan Ahmad Marzuki nomor 10. Keluarga meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan korban kehilangan nyawanya. (das)