Jakarta, reportasenews.com – TNI Angkatan Udara mengerahkan empat pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin untuk mengawal kedatangan pesawat-pesawat tamu negara yang datang dari berbagai negara ke Indonesia untuk menghadiri pelantikan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) TNI AU Marsekal Madya (Marsdya) Tedi Rizalihadi menjelaskan, empat pesawat tempur F-16 TNI AU itu akan mengawal pesawat-pesawat tamu negara saat mereka masuk ruang udara Indonesia sampai nantinya mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, Banten, maupun di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“Jadi, prosedur tetapnya apabila ada pesawat VVIP yang membawa kepala negara sahabat itu wajib kami laksanakan escort (pengawalan, red.),” kata Marsdya Tedi saat jumpa pers di Terminal Selatan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Dia menyebut pengawalan itu disebut juga sebagai CAP (combat air patrol), yaitu situasi penerbang tempur dalam keadaan siaga mencegah dan mengantisipasi segala bentuk ancaman yang mungkin dihadapi oleh pesawat yang mereka jaga.
Oleh karena itu, empat F-16 yang bakal melakukan CAP itu dilengkapi dengan persenjataan lengkap, mulai dari rudal air-to-air sampai dengan senjata tembak (gun) lainnya.
“Ini protap (prosedur tetap) kami untuk meyakinkan kepada tamu-tamu undangan yang hadir, para kepala negara sahabat, kami akan mengamankan (penerbangan) mereka sampai dengan mendarat,” kata Pangkoopsudnas.
Selain itu TNI Angkatan Udara juga menyiapkan satu unit pesawat intai jenis Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin untuk berpatroli di wilayah udara Jakarta serta 8 unit helikopter yang antara lain terdiri atas dua H225M Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, dua heli NAS 332 Super Puma dari Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, dan dua heli NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 45 Lanud Halim Perdanakusuma.
“Pesawat Boeing intai ini lengkap dengan kameranya bisa mengawasi ibukota, pergerakan di bawah, dan itu bisa dipancarkan ke tiga titik, yaitu ke (posko) di Medan Merdeka Barat, ke (gedung) Subden Mabes TNI Merdeka Barat, dan ke Kantor Komando Operasi Udara Nasional sebagai penjaga wilayah kedaulatan udara (Indonesia),” kata Tedi usai meninjau kesiapan alutsista udara TNI AU untuk acara pelantikan di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, (17/10)24),
Boeing intai TNI AU dilengkapi dengan berbagai perangkat intai yang mumpuni untuk kebutuhan ISR (intelligence, surveillance, dan reconnaissance), di antaranya perangkat sensor SLAMMR yang memungkinkan pesawat wilayah perairan seluas hingga 85.000 mil per jam, kemudian sistem navigasi INS LTN-72R yang terintegrasi dengan GPS, saluran telepon yang terhubung langsung dengan komando pusat, dan radar double agent AN/APS-504 (V)5 yang mampu memetakan wilayah hingga 256 Nautical mile (Nm).
Sementara Heli H225M Caracal yang dipersiapkan TNI AU juga dilengkapi persenjataan untuk mengantisipasi ancaman low-speed. “Ini lengkap dengan senapan-nya, ada (senjata laras putar) gatling gun, ada senapan lainnya. Jadi ini adalah wujud kesiapan kami,” ujar Pangkoopsudnas. (*/ant)