Menu

Mode Gelap

Daerah · 26 Jan 2019 14:50 WIB ·

Kecanduan Gadget Jadi Perhatian Ponpes Bayt Al Hikmah Pasuruan


					Para pelajar di Kota Pasuruan ikuti gelar Festival Dolanan Yuk ! 3, Sabtu (26/1/2019) pagi di halaman Ponpes Bayt Al Hikmah. (Foto : abd) Perbesar

Para pelajar di Kota Pasuruan ikuti gelar Festival Dolanan Yuk ! 3, Sabtu (26/1/2019) pagi di halaman Ponpes Bayt Al Hikmah. (Foto : abd)

Pasuruan, reportasenews.com – Pengunaan gadget saat ini banyak digandrungi pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah di lingkungan rumah atau sekolah, menjadi perhatian serius Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan. Untuk antisipasi kecanduan gadget, digelar Festival Dolanan Yuk! 3 di halaman Ponpes.
Kegiatan selama 2 hari dimulai Sabtu – Minggu (26/27/1/2019), diikuti puluhan lembaga SD/MI.”Berkembangnya teknologi gadget banyak anak kecanduan, sehingga timbulkan kegelisahan dan berdampak negatif pada anak-anak, sehingga perlunya perhatian semua pihak,” ucap Ning Widad, ketua panitia festival di sela kegiatan, Sabtu (26/1/2019).
Menurut dia, fasilitas gadget yang diberikan orangtua kepada anak yang tanpa pengawasan bisa berdampak kepada perkembangan mental anak. Sisi negatif kecanggihan teknologi yang disajikan dalam gadget yang membuat penggunanya kecanduan menjadi permasalahan yang serius dan harus ditangani secara bersama-sama.
Pihaknya menaruh perhatian serius terhadap masalah ketergantungan anak-anak terhadap teknologi itu. Sehingga secara tidak langsung, gadget menjadi candu bagi anak-anak saat ini.”Dampak negatifnya, perkembangan mental anak menjadi kurang bagus, anak cenderung sulit berinteraksi dan cenderung tidak bergairah untuk beraktivitas,” katanya.
Ia menambahkan, di satu sisi kekayaan budaya Indonesia di antaranya berbagai mainan tradisional perlahan-lahan makin tak dikenal oleh anak-anak. Padahal, berbagai dolanan tradisional itu sarat akan pembelajaran seperti interaksi sosial, kepemimpinan, dan penguatan mental.”Dengan festival dolanan ini diharapkan jadi alternatif pemakaian gadget,” terang Ning Widad.
Permainan tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia, yang mulai hilang. Semestinya dilestarikan karena di dalamnya banyak didapatkan pembelajaran bagi tumbuh kembang anak. Dalam festival tahun ini, banyak mendapatkan apresiasi sejumlah pihak. Bahkan, rencananya lembaga sekolah dari luar daerah seperti Probolinggo dan Sidoarjo siap bergabung. (abd)
Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pencarian Cristian Ricardo Dihentikan Setelah Tujuh Hari Tanpa Hasil

11 Februari 2025 - 16:44 WIB

Harmoni Senja di Bukit Buhunuah, Favoritnya Pendaki yang ingin merasakan Ketenangan

11 Februari 2025 - 14:39 WIB

Pelaku Pencurian Kotak Amal di Pontianak Babak Belur diamuk Massa

11 Februari 2025 - 14:34 WIB

Warga Muara Jekak Tenggelam di Sungai Pawan, Ditemukan Meninggal Dunia

10 Februari 2025 - 18:16 WIB

Polisi Tahan Dua Tersangka Penyalahgunaan Izin Pertambangan Rakyat di Kupang

10 Februari 2025 - 15:20 WIB

Penemuan Jasad Pria di Pangkalan Tongkang, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

10 Februari 2025 - 14:03 WIB

Trending di Daerah