Gresik, reportasenews.com – Kedutaan Australia melalui forum ‘MAMPU’ yang merupakan kemitraan Pemerintah Australia (DFAT) dan Pemerintah Indonesia (BAPPENAS) mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dalam rangka upaya pengarusutamaan dan kesetaraan gender melalui Sekoper (Sekolah Perempuan) di Kabupaten Gresik.
Sebagaimana diketahui bahwa ‘MAMPU’ bertujuan untuk meningkatkan akses perempuan miskin di Indonesia terhadap layanan penting dan program pemerintah dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender dan juga pemberdayaan perempuan.
Bram Marolop selaku unit manager program MAMPU bersama timnya datang ke Kabupaten Gresik untuk bertatap muka secara langsung dengan perempuan peserta didik Sekoper. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang Graita Eka Praja dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Gresik H. Moh. Qosim.
Marolop mendengar langsung manfaat yang didapat setelah para perempuan mengikuti program Sekoper yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Gresik.
Elysabet Yunita (35), salah seorang peserta didik di Sekolah Perempuan asal Desa Kesamben Kulon Kecamatan Wringinanom menjelaskan bahwa Sekoper memberikan banyak sekali manfaat bagi dirnya dan juga peserta didik yang lain.
Dirinya menjelaskan, perempuan miskin yang menjadi peserta didik Sekoper belajar banyak hal terkait dengan perlindungan social, kesetaraan gender hingga pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Terutama fungsi dan kegunaan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat JKN-PBI untuk pemeriksaan kesehatan.
“Kami juga dilibatkan untuk memberikan edukasi terhadap kegunaan kartu JKN-PBI kepada masyarakat. Hal ini mungkin jarang dilakukan di tempat lain, bahwa edukasi dan pengumpulan data serta pembelajaran terhadap kesetaraan gender dengan melibatkan perempuan,” ungkap Elysabeth, Jumat (22/2/2019).
Berbeda dengan Elis (32), peserta Sekoper asal Desa Deliksumber Kecamatan Benjeng. Setelah lama mengikuti Sekoper, kini dirinya aktif bersama tim pemantau program perlindungan social untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat di daerahnya.
“Kami membentuk tim pemantau komunitas perlindungan social untuk aktif belajar bersama dan juga memberikan edukasi bagi masyarakat yang membutuhkan pengalaman kami selama mengikuti Sekoper,” ujarnya.
Mendengar hal itu, Bram Marolop sangat respect dengan Pemerintah Kabupaten Gresik dan berniat menjadikan Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai mitra untuk bekerjasama dalam hal pemberdayaan perempuan.
Dirinya menilai bahwa keterlibatan perempuan dalam sejumlah lini untuk keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Gresik sudah terlaksana dengan baik.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Pemkab Gresik. Sebab seiring dengan misi kami yakni mendukung program Pemerintah Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan membangun kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan akses perempuan terhadap layanan dasar dan program pemerintah,” katanya.
Dirinya melanjutkan, dalam bermitra dengan instansi pemerintah, pihaknya bekerja di lima area tematik. Yakni akses kepada perlindungan social, perbaikan kondisi kerja, perlindungan buruh migran, perbaikan kesehatan dan nutrisi perempuan serta pengurangan kekerasan terhadap perempuan. (dik)