Menu

Mode Gelap

Internasional · 5 Mei 2017 10:00 WIB ·

Kejadian Langka, Beijing dan Korut Saling Cerca Melempar Kritik


					Ujicoba rudal balistik nuklir Korut Perbesar

Ujicoba rudal balistik nuklir Korut

Cina, reportasenews.com – Sebuah kasus langka terjadi, Korut dan Cina saling berbalas melempar kritik keras. Media pemerintah China telah membalas serangan kritik Korea Utara. Kedua negara tetangga ini saling bersikeras mengingat Korut bergantung secara ekonomi kepada Cina.

Cina telah melewati garis merah “hubungan Korea Utara dan China”, sebuah komentar pedas yang diterbitkan di surat kabar resmi Korea Utara Rodong Sinmun yang diterbitkan hari Kamis.

China dituduh mengubah tiga provinsi di timur laut China menjadi “garis depan anti-Korea Utara”, dan mengizinkan intelijen Korea Selatan melakukan “penculikan dan teror di perbatasan Sino-Korut dengan melakukan penyamaran sebagai pebisnis atau tokoh agamis.

Para analis China “menyemburkan omong kosong” bahwa akses Korea Utara terhadap senjata nuklir menyandarkan keamanan Asia utara, katanya. Korut mengkritik “politisi dan media bodoh Cina” karena mendukung sanksi yang lebih ketat terhadap Korea Utara.

“Seruan mereka tidak hanya menampar sanksi yang lebih ketat, tetapi juga tidak mengesampingkan intervensi militer jika DPRK menolak untuk meninggalkan program nuklirnya, ini tidak lebih dari sebuah teori yang didorong oleh ego berdasarkan chauvinisme kekuatan besar.”

Program nuklir Korea Utara “tidak dapat diubah atau diguncang, dan DPRK tidak akan pernah meminta memelihara persahabatan dengan China, mempertaruhkan program nuklirnya yang sama berharganya dengan hidupnya sendiri, betapapun berharganya persahabatannya”.

Kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa kritik langsung China oleh Korea Utara adalah “tindakan langka”, menurut Yonhap.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Cina menanggapi pada hari Kamis atas serangan media Korea Utara dengan mengatakan bahwa Cina memiliki posisi yang konsisten dalam masalah nuklir Korea Utara, dan sebuah posisi yang konsisten untuk menjaga hubungan baik dengan Korea Utara.

“Kami telah memegang posisi objektif dan adil,” katanya. “Kami berharap semua pihak yang terkait bisa dengan sungguh-sungguh memikul tanggung jawab”.

Dalam serangan sebelumnya, Korea Utara menyebut Cina sebagai “negara tetangga” saat menuduhnya berdansa dengan Amerika Serikat.

Ledakan verbal terjadi saat diplomat Amerika Serikat dan Cina di Perserikatan Bangsa-Bangsa diyakini sedang membahas bagaimana menjatuhkan sanksi yang lebih ketat kepada Korea Utara jika ia melakukan uji coba nuklir baru.

Surat kabar Global Times, yang bersama People’s Daily disebutkan dalam serangan Korea Utara, menanggapi dengan mengatakan bahwa “Pyongyang telah terperangkap dalam pemikiran irasional mengenai isu nuklir”.

Editorial Global Times mengatakan tidak masalah bagaimana Pyongyang mengeluh, tapi bagaimana berperilaku, dan sejauh ini Korea Utara tidak melakukan uji coba nuklir keenam. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum