Probolinggo, reportasenews.com – Musim hujan mulai tiba, kini petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, gencar memanen daun tambakaunya. Hal itu dilakukan para petani mengejar harga jual tembakau yang hingga kini masih cukup tinggi.
Tujuh Kecamatan di Kabupaten Probolinggo, yang produktif tanam tembakau diantaranya Kecamatan Kraksaan, Paiton, Krejengan, Besuk, Kotaanyar, Gading dan Kecamatan Pakuniran, penen tembakaunya bervariasi, ada yang masih memulai panen, panen ketiga dan ada juga yang sudah hampir selesai panennya.
Seperti di Kecamatan Kraksaan ini misalnya, para petani tembakau masih melakukan penen kedua dan sebagaian panen ketiga. Para petani ini gencar memanen temabakau untuk mengejar harga yang masih tinggi, yang saat ini masih mencapai Rp 30.000 lebih per kilogramnya.
“Panen tembakaunya dipercepat kaena hujan sudah mulai turun, mumpung harganya masih mahal. Kalau sampai turun hujan terus menerus, petani bakal merugi selain hasil tembakaunya jelek, untuk menjemur tembakau akan kewalahan,” ujar Mohammad Heru, salah satu petani tembakau di Desa Asembakor, Kecamatan Kraksaan, Sabtu (21/10).
Hal senada juga dikatakan Subhan, petani tembakau Desa setempat pihaknya mengakui bahwa harga tembakau masih cukup tinggi. Jika sampai terlambat untuk panen tembakaunya, maka tidak akan kebagian harga tinggi. Apalagi hujan sudah mulai turun, ini harus lebih mempercepat penen.
“Daerah Kraksaan ini masih 2-3 kali panen, kalau di daerah lainnya, seperti di Kecamatan Kotaanyar dan Krejengan, sebagian besar sudah selesai panen. Di sini masih tinggal 3-4 kali panen lagi,” terang Subhan saat ditemui di sawahnya saat panen tembakau.
Petani tembakau berharap agar harga tembakau tidak anjlok, karena jika anjlok tiba-tiba maka petani tidak meraup untung, sebab jika masih 2-3 kali panen, belum menutupi dengan biaya perawatan tembakau selama masa tanam hingga awal panen. Petani berharap harganya tetap stabil hingga musim tembakau selesai.(dic)