BATANG, REPORTASE – Keluarga Mas’ud (31) warga Desa Bawang, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, selama kurun waktu dua pekan ini, merasa was-was dan kuatir. Lebih-lebih istri tercintanya, yakni Yiyis Novitasari (37), yang menjadi TKW di Singapura sejak April 2016 lalu, belum bisa dihubungi.
Rasa kuatir Mas’ud pada nasib istrinya, sejak pertengahan bulan ini, November.
“Nomor HP istri yang biasa kami komunikasi, tidak bisa dihubungi,” Jelas Mas’ud, Rabu (30/11).
Rasa kuatir gelisah bertambah, sesaat dirinya didatangi PJTKI yang mengantarkan istrinya untuk pergi kerja ke Singapura. Utusan dari agen PJTKI PT Arni Family, yang berkantor di Kabupaten Kendal mendatangi rumah Mas’ud, pada Sabtu (19/11), mengabarkan bahwa istrinya, jatuh dari lantai 6.
“Saat dikabarkan seperti itu, kami shock. Apalagi, mereka mengabarkan setengah-setengah, bagaimana kondisi Yiyis sekarang ini, dirawat di rumah sakit mana,” kata Mas’ud.
Menurut Mas’ud, utusan PJTKI hanya berjanji, akan mengantarkanya ke Singapura.
“Namun, sejak kami mengurus pasport pada Senin (21/11) di Semarang, belom ada kabar kembali,” jelasnya.
Masih menurut Mas’ud, hanya pada Rabu (23/11) lalu, pihak agen penyaluran TKI bersama BP3TKI Semarang, datang ke rumahnya.
“Ya, intinya sama, mengabarkan kabar itu, tanpa kejelasan nasib istri saya seperti apa,” tandasnya.
Biasanya dalam sehari, Mas’ud berkomunikasi dengan istrinya sehari dua kali, pagi dan malam hari. Yiyis Novitasari sendiri, berangkat ke Singapura sejak April lalu. Ibu dari anak satu ini, sebelum dikabarkan jatuh dari lantai 6, curhat ke suaminya.
“Sebelumnya, dia cerita, kerap dimarah-marahi, baik oleh majikan pria maupun wanitanya. Keluarga majikannya memang lagi tidak harmonis,” kata Mas’ud.
Mas’ud, kini berharap banyak, campur tangan pihak terkait, untuk membantu dirinya, mencari kabar istrinya.
“Saya minta tolong pada siapapun yang bisa menolong, untuk membantu kami, mencarikan kabar istri saya. Saya sendiri juga tidak tahu alamat lengkap Singapuranya,” pungkas Mas’ud.(RB)