Menu

Mode Gelap

Nasional · 16 Feb 2017 20:47 WIB ·

Keluarga Nelayan Yang Meninggal di Laut Dapat Santunan Rp 200 Juta


					Wali Kota Pasuruan, Setiyono, secara simbolis berikan santunan pada Istri almarhum Said, nelayan yang hilang di laut (foto : abd) Perbesar

Wali Kota Pasuruan, Setiyono, secara simbolis berikan santunan pada Istri almarhum Said, nelayan yang hilang di laut (foto : abd)

Pasuruan, reportasenews.com – Salah satu lembaga Asuransi yang menangani asuransi kecelakaan bagi nelayan akhirnya memberikan santunan pada Anilah (30), istri (alm) M Said (33), nelayan asal Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang meninggal saat mencari ikan di laut pada 27 Januari lalu.

Santunan diberikan oleh PT Jasindo, setelah suaminya telah mendaftarkan sebagai peserta asuransi nelayan pada Desember 2016 lalu.Santunan sebesar Rp 200 juta diberikan pada ahli waris tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pasuruan, Setiyono di sela-sela acara Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Perikanan dan Kelautan di Gedung Gradika Bhakti Praja Pemerintah Kota Pasuruan, Kamis (16/2).

Meski tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya yang masih dirasakan pasca ditinggal suaminya Anilah tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Pasuruan dan PT Jasindo yang telah memberikan santunan kematian kepadanya.

“Ya sedih ya terima kasih, karena sekarang saya harus mengurus dua anak saya sendirian tanpa ada suami lagi, ”ucapnya.

Menurutnya, santunan yang diterimanya akan ditabung untuk masa depan kedua buah hatinya, yakni Abdul Majid (12) dan Mauludiyah (2), yang masih membutuhkan biaya pendidikan untuk masa depannya kelak.

“Semua uang ini akan saya gunakan untuk keperluan sekolah anak-anak saya. Semoga cita-citanya untuk menjadi pengusaha kapal bisa terwujudkan, itu mimpi anak pertama saya, “kata Anilah.

Sementara menurut Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Pasuruan, Sugiharto,

santunan yang diberikan pada nelayan yang tertimpa kecelakaan di laut, sebagai bukti bahwa tidak ada ruginya menjadi peserta asuransi nelayan.

“Dalam perjalanan kita tidak tahu apakah terjadi sesuatu dengan kita saat beraktivitas dalam bekerja, baik itu kecelakaan atau apapun yang berakibat fatal. Bahkan, hanya seminggu setelah kejadian, langsung bisa diproses dan dirasakan oleh nelayan atau ahli warisnya, ”beber Sugiharto.

Jumlah nelayan di Kota Pasuruan saat ini mencapai 2.070 orang. Namun dari jumlah tersebut masih ada sisa 679 nelayan yang belum menjadi peserta asuransi. Untuk itu, pihaknya mentargetkan tahun ini bisa jadi peserta. (Abd)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sufmi Dasco : Tidak Ada Pemotongan Gaji ke-13 ASN oleh Pemerintah

7 Februari 2025 - 20:55 WIB

Tol Kapuas 2 Kubu Raya Lumpuh berjam-jam Akibat Kendaraan Tak Layak dan Pengemudi Ceroboh Jadi Penyebabnya

7 Februari 2025 - 20:14 WIB

Polresta Pontianak Intensifkan Patroli Cegah Aksi Kejahatan Jalanan dan Tawuran Remaja

7 Februari 2025 - 20:09 WIB

Budi Harjo Siap Hadapi Gugatan Pendi Terkait Klaim Tanah Gudang Ekspedisi di Jalan Lingkar Selatan Jambi

7 Februari 2025 - 17:22 WIB

Christian Ricardo Diterkam Buaya di Sungai Simpang Aur, Pencarian Masih Berlangsung

7 Februari 2025 - 15:50 WIB

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Trending di Daerah