JAKARTA, REPORTASE – Cuaca kemarau basah membawa berkah bagi PT Syngenta Indonesia. Sebab, cuaca kemarau basah cocok untuk memulai tahap tanam. Dengan kata lain, permintaan benin akan meningkat. Ujungnya, perusahaan benih tanaman dan obat hama ini menargetkan total pertumbuhan penjualan benih bisa mencapai 12% sampai 14% pada semester ll-2016 ini.
Menurut Head of Corporate Affair Syngenta Indonesia Midzon Johannis, pada semester I tahun ini pertumbuhan penjualan benih hanya satu digit dibanding periode yang sama tahun lalu. Ini akibat dampak El Nino.
Sepanjang tahun ini perusahaan memproduksi dua jenis benih baru yaitu NK 6172 (benih tahan penyakit bulai) dan NK 7328 (benih hasil tinggi). Keduanya kini sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia. Total, jenis benih yang dihasilkan perusahaan ada delapan jenis.
Selain itu, Syngenta Indonesia juga memproduksi dua jenis corp protection baru yaitu Armure (untuk fungisida) dan voliam targo (untuk insectisida). Sampai sekarang total jenis corp protection yang dihasilkan perusahaan ada 52 jenis. Kebanyakan hasil produksi dipasarkan ke wilayah Jawa dan Sumatera.
Untuk tahun depan, perusahaan bakal kembali merilis jenis benih dan pelindung tanaman baru.
Synhenta sendiri mengaku memegang pangsa pasar besin 14%-15% di Indonesia atau pemain ketiga terbesar untuk kalangan produsen benih dan pelindung tanaman.
Tiap tahun, Syngenta menginvestasikan sekitar US$ 1,43 millar untuk melakukan riset dan development di seluruh cabangnya di dunia. Untuk Indonesia saja, tiap tahun perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 50 miliar untuk penelitian. (Gah)