Amsterdam, reportasenews.com-Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Dr. Restu Gunawan mengklarifikasi soal informasi adanya seniman Indonesia yang diperlakukan tidak layak ketika tampil di Europalia Arts Festival Indonesia.
“Kami sudah memprotes Europalia International yang memberikan penginapan tidak layak di rumah kumuh, para seniman itu harus diperlakukan dengan hormat karena mereka itu wakil Indonesia,” kata Restu Gunawan kepada Hendrata Yudha dari reportasenews.com di Amsterdam, Belanda, Sabtu (18/11) malam waktu setempat.
Kemendikbud pun telah mengirimkan email protes resmi kepada Europalia International.
Sebelumnya, Dr. Otto Sidharta yang tampil di Berlin, Jerman, menceritakan tentang panitia lokal Europalia International di Berlin yang memberikan penginapan di rumah kumuh dan “berhantu”.
“Saya pikir ini panitia tidak profesional, karena kami diundang ke Eropa membawa nama negara namun tidak mendapat penginapan yang layak,” ujar Dr. Otto Sidharta, komposer musik ekperimental kepada Hendrata Yudha dari reportasenews.com, di Amsterdam, Belanda, Jumat (17/11) lalu.
Otto geram, karena di tengah musim dingin yang menggigit tulang tempat tidurnya di lantai.
Rumah penginapan yang bikin darahnya naik itu berada di MantheuffleStrasse 5, Kreuzberg, Berlin, Jerman. Kawasan itu dikenal sebagai perumahan kumuh tempat kerusuhan para buruh.
Koleganya di Berlin juga heran, mengapa seniman sekelas Otto diberi penginapan di daerah slum, tempat para kriminal bermarkas.
Menurut Restu Gunawan, Europalia Arts Festival Indonesia itu kerja sama antara lembaga Europalia International dan Kemendikbud. Europalia International yang menentukan siapa seniman yang diundang, lokasi tampil, penginapan serta transportasi lokal para seniman Indonesia dan uang harian 40 Euro per hari.
“Kalau peran kami memfasilitasi biaya produksi, asuransi, tiket pesawat dan tambahan uang saku para seniman Indonesia yang tampil. Walau begitu, kami tidak lepas tangan dalam kasus pemberian penginapan yang tidak layak. Justru kami akan memantau lagi bagaimana perlakuan kepada seniman lain yang akan datang ke Eropa, agar tidak diperlakukan seenaknya,” janji Restu Gunawan.
Europalia Arts Festival Indonesia akan berlangsung selama lima bulan dan menelan biaya Rp 160 miliar. (tat)

Direktur Kesenian Dr. Restu Gunawan (tengah) dan staf mengklarifikasi soal seniman Dr. Otto Sidharta (kiri atas) yang diperlakukan tidak layak ketika tampil di Europalia Arts Festival Indonesia. (foto: Hendrata Yudha)