Cina, reportasenews.com – Kementerian Pertahanan Cina mengeluarkan permintaan maaf resmi setelah ratusan orang mencemooh sebuah gambar online untuk memperingati ulang tahun Angkatan Laut Cina yang menampilkan kapal angkatan laut dan jet tempur milik negara lain hasil manipulasi photoshop.
Gambar tersebut muncul di akun resmi kementerian pertahanan di situs microblogging Weibo dan WeChat pada 23 April untuk menandai ulang tahun ke 68 Angkatan Laut. Ini menampilkan gambar manipulasi gambar dari kapal induk China yang dikawal beberapa jet tempur serta dua kapal perang, dan dua bayangan kapal selam di latar belakang.
Namun, netizen yang melihat gambar itu dengan cepat menunjukkan bahwa kedua kapal perang di latar belakang adalah kapal tempur amfibi transportasi kelas San Antonio milik Amerika Serikat, sementara salah satu pesawatnya adalah jet tempur MiG-35 Rusia.
Tiga jet tempur lain yang diperlihatkan dalam gambar tersebut adalah pesawat berbasis J-10 atau pesawat jet J-15, menurut beberapa komentar.
Pengguna media sosial menyatakan ketidakpuasan mereka dengan fakta bahwa kementerian tersebut memutuskan untuk menandai “tanggal penting bagi angkatan laut” dengan gambar yang menampilkan “beberapa gambar acak” peralatan tempur militer.
“Apakah Anda memerlukan seorang desainer?” satu netizen bertanya, sementara yang lain beranggapan bahwa ‘propaganda’ departemen tersebut tampaknya secara menyedihkan tidak memiliki pengetahuan tentang peralatan militernya sendiri.
Banyak orang juga mengecam pejabat kementerian yang bertanggung jawab atas posting media sosial. “Orang-orang di departemen propaganda itu lemah isi kepalanya, mereka harus mengejar kenapa petugas propaganda tidak melakukan tugas mereka dengan baik,” komentar satu komentar.
Menghadpi kritik pedas disana-sini, kementerian tersebut meminta maaf atas foto tersebut. Juru bicara kementerian tersebut, Yang Yujun, mengakui bahwa gambar itu dimanipulasi dengan “tidak teliti” dan berterima kasih kepada orang-orang atas “kritik” dan “perhatian mereka” terhadap akun media sosial Kementerian Pertahanan.
“Kecerobohannya ada pada editor, tanggung jawabnya ada di pundak pimpinan,” katanya, saat ia melontarkan “ungkapan penyesalan yang tulus” dan “permintaan maaf yang tulus” kepada penggemar media sosial diakun Departemen Pertahanan.
Juru bicara tersebut juga mengatakan dalam konferensi pers bulanannya pada 27 April bahwa baik citra maupun komentar kritis tersebut tidak akan dihapus karena akan menjadi “peringatan” bagi pejabat kementerian.
Media China melaporkan bahwa ini adalah “kasus pertama” ketika kementerian pertahanan meminta maaf secara terbuka dan mengakui kesalahannya dalam masalah semacam itu. (Hsg)