Yogyakarta- Bank Indonesia (BI) ikut berpartisipasi dalam kegiatan International Business Solution Expo 2024 yang diselenggarakan oleh JCI (Junior Chamber International) Indonesia. Acara berlangsung di Jogja Expo Center 22-24 April 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan JCI dari lebih dari 20 negara, diantaranya Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, India, Kambodja, Mongolia, Taiwan, Sri Lanka, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Thailand. Pada kegiatan IBSE 2024 ini, Bank Indonesia menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini yang diwakili oleh Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif BI Pusat, Elsya MS Chani (Elsya). Pada kesempatan ini, Elsya membahas tentang Pengembangan UMKM Hijau Bank Indonesia. Hal ini sesuai dengan trend global, dimana saat ini permintaan dunia internasional akan produk-produk hijau makin meningkat.
Setelah sesi berlangsung, Elsya dan tim dari BI Pusat mengunjungi UMKM-UMKM mitra dan binaan Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) BI DIY yang juga mengikuti kegiatan Expo dalam rangkaian acara IBSE 2024. Elsya memberikan apresiasi terhadap UMKM-UMKM mitra dan binaan BI DIY yang telah menampilkan produk-produk terbaiknya. Salah satu mitra UMKM yang dikunjungi adalah UMKM Batik Sawit Sm-art Batik. Sm-art Batik merupakan pioner industri batik di Indonesia yang mengembangkan batik berbahan malam (lilin batik) dari sawit. Sm-art Batik juga merupakan pioner industri batik bersertifikat halal.
Pada kesempatan ini, Elsya memberikan apresiasi dan dorongan semangat kepada CEO Sm-art Batik untuk terus melanjutkan inovasinya. “Bisnisnya inovatif karena menggunakan material malam sawit yang lebih ramah lingkungan. Produknya sudah bagus, nantinya dapat lebih dikembangkan dalam bentuk fesyen dan ready to wear. Dapat juga mulai mencari negara-negara yang menyukai produk batik dengan pewarnaan alam sebagai modal untuk masuk pasar luar negeri” kata Elsya. Elsya juga mencoba membatik menggunakan malam sawit yang diproduksi sendiri oleh Sm-art Batik.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala KPW BI DIY, Ibrahim juga memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan Sm-art Batik. “Produknya bagus-bagus, ini dapat menjadi diferensiasi dengan batik-batik yang lain, karena selain sudah menggunakan pewarna alami, juga menggunakan malam sawit yang menggantikan parafin” kata Ibrahim.
Sementara itu, CEO Sm-art Batik, Miftahudin Nur Ihsan mengucapkan terima kasih kepada BI yang sudah sangat mendukung upayanya dalam mengembangkan Sm-art Batik. “Saya sangat berterima kasih kepada Bu Elsya, Pak Ibrahim, dan jajaran BI yang selalu mendukung kami, meskipun kami baru menjadi mitra BI DIY di awal tahun 2024. Banyak kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan BI DIY untuk kemajuan UMKM-UMKM di DIY” kata lulusan terbaik jurusan entrepreneurship program MBA UGM tersebut. Ihsan berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, pengembangan batik sawit dapat lebih cepat “Semoga dengan dukungan dari berbagai pihak, pengembangan industri batik berbasis sawit dapat lebih cepat, sehingga akan lebih banyak manfaat yang dapat dirasakan para pembatik,” ujar alumni penerima beasiswa bidikmisi dan LPDP tersebut. Pada kegiatan ini Sm-art Batik juga memperoleh apresiasi dari Bappenas dan diundang untuk kegiatan di Osaka, Jepang tahun 2025.