Batang, reportasenews.com – Enggar Prasetyo (31) salah satu terduga teroris yang tewas karena terlibat baku tembak di Tuban diketahui kerap melakukan latihan tembak. Dengan senapan angin, Enggar melakukanya bersama sembilan temannya yang tidak dikenal warga setempat. Biasanya, mereka lakukan pada Jumat di hutan yang tidak jauh dari rumahnya.
Engar prasetyo yang setiap harinya bekerja sebagai penjaga toko onderdil ini, diketahui kerap kedatangan teman-temannya dari luar kota seperti dari Weleri dan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Biasanya, tamu-tamu yang tidak dikenal warga ini datang ke rumah enggar setiap Jumat. Warga sekitar cukup heran. pasalnya, hampir setiap Jumat dilakukan latihan nembak di saat warga lainnya melakukan Salat Jumat berjamaah di Masjid.

Halaman belakang rumah terduga teroris Enggar Prasetyo.(foto: rob)
Kuswanto, tetangga dekat, saat ditemui menjelaskan, dirinya belum lama ini merasa curiga dengan aktivitas tetanganya tersebut yang dilakukan pada setiap Jumat. “Untuk kecurigaan, ya baru-baru kali ini saya curiga. orang lain pada Jumatan dia tidak Jumatan. Teman-temanya datang bawa senjata (angin). orang jahat atau tidak, saya tidak tahu, temannya bukan orang sini saya tanya katanya orang Weleri, orang Sukorejo,” jelas Kuswanto.
Dikatakannya, mereka biasa latihan nembak di dekat batu belakang rumahnya hingga sampai areal persawahan dan masuk hutan.
Rumah Enggar Prasetyo memang berada di areal pegunungan yang tidak begitu jauh dari hutan. Aktivitas latihan tembak di lokasi setempatpun, kerap terdengar sejumlah warga lainnya. Bahkan, di dalam rumah yang hanya dihuni oleh Enggar Prasetyo paska meninggalnya kakaknya yakni Adi Handoko akibat sakit, kerap terdengar suara tembakan.
“Di dalam rumah sering ada suara tembakan senapan angin. Enggar sering membawa teman-temannya bertujuh atau delapan. Mereka berburu burung dan hewan sawah di sebelah barat kampung.” Tambah Burhan (52), tetangga depan rumah.
Burhan menambahkan, senapan yang dimaksudkan adalah senapan angin. Enggar juga kerap mendapatkan barang-barang paketan dari temanya yang berada di Cirebon. Burhan sendiri sempat memanyakan, barang-barang kiriman yang kerap ditujukan ke dirinya, Enggar hanya menjawab hanya barang biasa. “Jika ditanya isinya apa, dia menjawab hanya barang berupa kaos kaki dari kiriman Cirebon,” kata Burhan. (rob)