ilustrasi
Madina, reportasenews.com – Beredar video percakapan antara Ketua Karang Taruna (Katar) Mandailing Natal (Madina) berinisial ZN dengan seseorang yang menyebut adanya indikasi transaksi uang terkait penerimaan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (P3K) hingga ratusan juta rupiah.
Dalam rekaman video berdurasi pendek itu, ZN menyebut banyak orang yang terlibat ‘transaksi’ penerimaan P3K hingga nilainya mencapai Rp120 juta. Bahkan, ZN juga menyebut rekannya yang menerima uang itu sudah dia nasehati.
“Itulah yang bahaya, terima-terima duit ini,” kata lawan bicara ZN dalam video yang berdurasi 00:22 detik itu.
“S kan juga kena, sudah saya nasehatin dia,” ucap ZN seterusnya dalam rekaman pembicaraan itu.
“S Kena apa lagi?” tanya lawan bicara ZN terdengar dalam video itu.
“P3K, masuk enam, mau enam orang keluar cuman 2, oh 4 kali 3 seratus dua puluh juta,” ucapnya.
Video yang berdurasi 22 detik itu langsung viral setelah diunggah di media sosial oleh akun Faceboock bernama: Kadis Vcs Lubang Bisul.
Hanya dalam hitungan jam setelah diunggah, video itu viral hingga mencapai seribuan penonton pada Rabu (28/6/2023). Bahkan, video pendek itu sudah beredar di beberapa grup WA warga Madina.
Selain membicarakan penerimaan P3K, ZN juga pada video lainnya seakan menyindir dua tokoh berpengaruh di Mandailing Natal, yakni nama Pimpinan Pondok Pesantren Musthafawiyah atau Mustasyar Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), yakni H. Musthafa Bakri Nasution dan seoarng lagi anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Hanura H. Fahrizal Efendi Nasution.
Dalam video itu, ZN Menyebut kedua tokoh Madina yang berpengaruh itu dapat dia ukuri.
“Kalo abang bilang ini macam, Fahrizal, Tuan Bakri ini macam karna suara orang itu sudah dapat kita jengkal bang.” ucap ZN dalam video itu sambil melambaikan tangannya seakan-akan benar mengakui kebenaran perkataannya.
Setelah video itu viral, di salah satu media online, ZN mengakui percakapan dia pada video itu dan mengklarifikasinya bahwa video yang beredar itu editan dan dirinya juga bakal melaporkan siapa yang menyebarkan percakapan peribadinya dengan MYH itu.
Dalam analisis media ini, memang ada editan atau pemotongan tampilan pada video itu.
Namun, perkataan atau percakapan ZN dan MYH dalam video itu ada benarnya seperti pengakuan ZN di salah satu media online yang berjudul “Zulkifli Nasution Klarifikasi Video yang Beredar di Medsos: Itu Editan”.
Dikutip komentar anggota Gup WA Forum Anak Madina mengatakan bahwa video itu benar dalam isi penyampaiannya.
“Menurut saya videonya tidak diedit. Dalam artian kalaupun ada editan, namun tidak mengurangi nilai isi videonya,” tulisnya.
Sejauh ini, belum ada tindakan aparat penegak hukum terkait pungli penerimaan P3K di Kabupaten Madina, meski beberapa bulan lalu ada ratusan warga unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Madina yang menuntut dugaan pungli tersebut. (Sah)