Pasuruan, reportasenews.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, menghadiri haul (alm) Sayyid Arif bin Abdurrahman Basyaiban atau yang lebih dikenal dengan Mbah Arif Segoropuro, Di Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (9/3) siang.
Kehadiran Said bersama dengan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. Tentu saja, kedatangannya ditunggu-tunggu para jamaah yang ikuti haul, sehingga begitu tiba sekitar pukul 11.30 WIB, ribuan umat muslim langsung berebut salam dengan KH Said dan Bupari bersama Camat Rejoso.
Sejak subuh ribuan warga dari segala penjuru Kota dan Kabupaten Pasuruan berdatangan untuk menghadiri haul yang setahun sekali digelar tersebut. Mereka datang untuk ikut berdoa kepada Waliyullah tersebut. “Saya hadir haul ini untuk ingin dapatkan barokah dari haul ini, “ujar Syukur, asal Kota Pasuruan ini.
Ribuan juga memadati di lingkungan makam para Wali tersebut, hingga meluber ke jalan. Makam Mbah Atif merupakan ulama getol mensiarkan agama Islam pada zaman dahulu di wilayah Pasuruan. Mbah Arif Segoropuro ini dimakamkan di daerah perbukitan Dusun Segoropuro yang merupakan kawasan di pesisir pantai utara.
Sementara itu, dalam tausiahnya, KH Said Aqil Siradj mengajak kaum muslimin dan muslimat di manapun berada untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa atau NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari isu-isu maupun pihak yang berusaha memecah belah bangsa.
“Sekarang ini sudah banyak bermunculan pengkhianat-pengkhianat yang merongrong keBhinekka Tunggal Ika an bangsa kita, baik yang dari luar maupun di sekitar kita. Maka dari itu, mari kita satukan tekad untuk menjaga bangsa dan negara ini, ”tandas KH Said di hadapan ribuan jamaah yang ikut hadir.
Tak hanya itu saja, kedatangan pria yang juga menjadi Dosen Pasca Sarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga mengajak semua jamaah agar kembali ke Ulama. Dalam artian, masyarakat saat ini sudah tercekoki dengan faham-faham yang menjurus pada perpecahan dan carut marutnya bangsa.
Belum lagi dengan banyaknya “Mereka Merongrong Bangsa” yang mengancam persatuan dan saat ini banyak bermunculan secara terselubung. Untuk itu, menurutnya harus dijauhi, lantaran sangat berbahaya untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.
“Siapa saja yang berkhianat pada bangsa ini boleh dibunuh, tapi tidak kafir. Karena kita tidak bisa mengkafirkan atau menganggap orang yang berkhianat pada bangsa itu adalah kafir. Itu semua adalah Hak Allah SWT, kalau kita hanya bisa menjaga bangsa ini saja cukup, ”tegasnya dengan diikuti tepukan tangan para jamaah.
Di akhir acara, KH Said Aqil Siradj menandatangani peresmian Gedung Segoropuro yang berada di dalam Komplek Pendopo Kabupaten Pasuruan. Gedung tersebut sudah diresmikan oleh Bupati Pasurun, HM Irsyad Yusuf, pada tahun 2016 lalu dan sudah dipakai untuk berbagai kegiatan, mulai dari rapat koordinasi (rakor) maupun kunjungan dari tamu daerah lain. (abd)