Situbondo,reportasenews.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, meminta kepada ketua Gugus Tugas Covid 19, yakni Bupati Dadang Wigiarto untuk menutup sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Situbondo, karena dikhawatirkan akan muncul klaster baru penyebaran Covid19 di Kabupaten Situbondo.
Sebab, hampir dipastikan menjelang lebaran, pusat perbelanjaan seperti Kartini Dharma Santoso (KDS) dan Roxy Fashion Store itu, akan ramai dikunjungi para pengunjung, sehingga berpotensi untuk menjadi penyebaran Covid 19, mengingat hasil rapid tes pada dua tempat keramaian tersebut, hasilnya salah seorang warga Situbondo dinyatakan reaktif.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi mengatakan, karena hampir dipastikan menjelang lebaran, kedua tempat tersebut akan ramai dipadati para pengunjung, sehingga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kabupaten Situbondo, dan untuk mengantisipasi munculnya klaster baru penyebaran Covid 19 di Kabupaten Situbondo.
“Kami meminta kepada ketua Gugus Tugas Covid 19 Situbondo, yakni Bupati Dadang Wigiarto, untuk menutup kedua pusat perbelanjaan tersebut, karena kami khawatir akan muncul klaster baru penyebaran Covid 19 di Situbondo, mengingat kedua tempat tersebut merupakan tempat kerumunan warga,”ujar Abu Bakar Abdi, Selasa (19/5/2020).
Menurutnya, permintaan untuk menutup sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Situbondo itu bukan tanpa alasan, mengingat pada hasil rapid tes yang dilakukan terhadap para karyawan dan para pengunjung pada dua tempat keramaian tersebut, satu orang hasilnya dinyatakan reaktif.
“Sehingga untuk mengantisipasi adanya klaster bartu penyebaran Covid 19 di Kabupaten Situbondo, kami minta Bupati Dadang untuk menutup pusat perbelanjaan seperti KDS dan Roxy,”imbuhnya.
Lebih jauh Abu Bakar menambahkan, meski penanganan covid 19 di Kabupaten Situbondo makin membaik, yang dibuktikan dengan banyaknya pasien covid 19 yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah total pasien Covid 19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 11 orang, sedangkan 1 orang masih menjalani isolasi mandiri.
“Alhamdulillah klaster ibadah umrah sudah tuntas, sedangkan 1 orang pasien Covid 19 dari klaster pelatihan haji masih menjalani isolasi mandiri,”pungkasnya.