Situbondo,reportasenews.com – KHR Kholil As’ad, Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur, meminta kepada Barisan Serba Guna Ansor (Banser) dan Pagar Nusa untuk tetap menjaga kerukunan guna mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan melakukan silaturrahmi kepada para ulama.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung KHR Kholil As’ad, saat memberikan tauziyahnya dalam acara apel kebangsaan GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa se-Jawa dan Bali di Ponpes Walisongo.”Banser dan Pagar Nusa ini tidak boleh renggang dengan para ulama, makanya penting untuk bersilaturrahmi agar tahu misi ulama,”ujar KHR Kholil As’ad, Selasa (28/2).
Pengasuh Ponpes Wali Songo, Situbondo juga memaparkan, Banser dan pagar Nusa adalah pembela dan pendamping para ulama. Mereka berada di garda terdepan untuk membela Islam dan menjaga keutuhan NKRI. Oleh karenanya, keduanya harus rukun dan rutin melakukan pertemuan sehingga tidak mudah dimasuki aliran lain, yang dapat memecah belah ummat.
“Islam adalah akidah syariah dan akhlak, makanya Banser dan pengurus GP Ansor harus sering melakukan silaturrahmi dengan para ulama, paling tidak seminggu sekali, agar tidak dimasuki aliran lain,” tegasnya.
KHR Kholil As’ad juga meminta kepada warga Nahdatul Ulama (NU) untuk mengetahui sejarah ulama, karena hal tersebut akan mengokohkan ajaran Islam yang akan berdampak pada kokohnya persatuan dan persatuan di bumi pertiwi.
“Warga NU yang tidak mengetahui sejarah para ulama maka tidak akan kokoh terhadap ajaran Islam,” pungkasnya.
Pantauan Reportasenwe.com dilapangan, apel kebangsaan yang dihadiri oleh ribuan anggota Banser GP Ansor, kader GP Ansor NU Pagar Nusa se-Jawa Bali berlangsung tertib dan penuh suka cita. Usai menggelar apel, seluruh lapisan pembela Islam di bawah naungan NU ini mendengdangkan lagu-lagu islami diiringi musik gambus.
Hadir dalam kegiatan apel kebangsaan di Ponpes Wali Songo, ketua DPW GP Ansor NU Jawa Timur, Rudi Tri Wahyu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Wabup Yoyok Mulyadi, anggota Muspida Situbondo dan sejumlah kyai dan habaib di Situbono.(fat)