Menu

Mode Gelap

Nasional · 20 Sep 2016 17:46 WIB ·

Kisah Dramatis, Bayi Orangutan Berpisah Dengan Bantal Pinknya


					Unyu, bayi orangutan dengan bantal berwarna pink kesukaannya Perbesar

Unyu, bayi orangutan dengan bantal berwarna pink kesukaannya

PONTIANAK, RN.COM – Kisah dramatis penyelamatan bayi orangutan atau Pongo Pygmaeus pygmaeus, kembali terulang. Bayi orangutan yang diberi nama Unyuk, berusia tujuh bulan ini akhirnya direscue petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, dari rumah pengasuhnya di Jalan Husien Hamzah Gang Mandiri I No. 47 Pontianak (20/9).

Bayi orangutan diselamatkan Jafrie, seorang wiraswasta asal Pontianak saat melakukan survei lahan di kawasan kebun masyarakat di Kabupaten Landak sekitar Februari 2016 lalu.

“Saya bukan membeli, tapi saya diberi oleh seorang warga di Kabupaten Landak. Saat itu bayi orangutan ini masih berusia satu bulan, dan kedua induknya telah mati,” kata pengasuh bayi orangutan, Jafrie kepada wartawan,  di rumahnya.

Warga menemukan bayi orangutan tersesat di ladangnya. Diduga bayi orangutan tersebut  memasuki kawasan ladang akibat makin sempitnya habitat orangutan sejak maraknya perkebunan sawit dan kebakaran lahan. Induk orangutan ini mati ditembak warga, dan anaknya diambil untuk dipelihara.

“Bayi orangutan ini dipelihara oleh warga namun karena tak mampu memberikan susu, akhirnya saya berinisitif menyelamatkannya dan membawanya ke Pontianak untuk dirawat sambil menunggu petugas yang hendak merawatnya karena ini satwa yang dilindungi,” ujar Jefrie.

Jafrie mengakui sejak memelihara bayi orangutan ini, anak-anaknya begitu dekat dengan bayi orangutan yang diberi nama Unyuk ini. Bahkan sehari-hari Unyuk dibiarkan bermain di rumah tanpa dikandang.

“Bantal berwarna pink  ini adalah kesenangan Unyuk, tentu kami sekeluarga sedih hari ini harus berpisah dengannya. Tapi kami sadar, karena jika orangutan ini tumbuh dewasa tentu tidak baik juga bagi keluarga kami,” tuturnya.

Petugas BKSDA langsung mengendong Unyuk ke dalam mobil untuk selanjutnya di bawa ke Kantor BKSDA Kalimantan Barat dan rencananya dalam waktu dekat akan direhabilitasu di pusat rehabilitasi primata Kalimantan di Lembaga Yayasan Inisiasi Alam Indonesia (YIARI) Ketapang, Kalimantan Barat.(ds)

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ratusan Rumah Warga di Kecamatan Mangaran, Tergenang Air Setinggi Lutut

6 Desember 2024 - 22:27 WIB

Pj Gubernur Sultra Tinjau Bedah Perdana Pintas Arteri Koroner di RS Jantung Oputa Yi Koo

6 Desember 2024 - 22:12 WIB

Jalan Raya Banyuglugur Banjir, Jalur Pantura Situbondo-Probolinggo Sempat Macet

6 Desember 2024 - 20:00 WIB

Pasca 2 Insiden Penembakan Oknum Polisi, Polres Situbondo Periksa 44 Senpi Anggotanya

6 Desember 2024 - 19:56 WIB

Polres Langkat Ungkap Kasus Pencurian Besi Jembatan Tanjungpura

6 Desember 2024 - 17:35 WIB

Menko Hukum dan HAM Yusril : Mary Jane akan Dipindahkan ke Negara Asalnya Sebelum Natal

6 Desember 2024 - 17:15 WIB

Trending di Hukum