PONTIANAK, RN.COM – Kisah dramatis penyelamatan bayi orangutan atau Pongo Pygmaeus pygmaeus, kembali terulang. Bayi orangutan yang diberi nama Unyuk, berusia tujuh bulan ini akhirnya direscue petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, dari rumah pengasuhnya di Jalan Husien Hamzah Gang Mandiri I No. 47 Pontianak (20/9).
Bayi orangutan diselamatkan Jafrie, seorang wiraswasta asal Pontianak saat melakukan survei lahan di kawasan kebun masyarakat di Kabupaten Landak sekitar Februari 2016 lalu.
“Saya bukan membeli, tapi saya diberi oleh seorang warga di Kabupaten Landak. Saat itu bayi orangutan ini masih berusia satu bulan, dan kedua induknya telah mati,” kata pengasuh bayi orangutan, Jafrie kepada wartawan, di rumahnya.
Warga menemukan bayi orangutan tersesat di ladangnya. Diduga bayi orangutan tersebut memasuki kawasan ladang akibat makin sempitnya habitat orangutan sejak maraknya perkebunan sawit dan kebakaran lahan. Induk orangutan ini mati ditembak warga, dan anaknya diambil untuk dipelihara.
“Bayi orangutan ini dipelihara oleh warga namun karena tak mampu memberikan susu, akhirnya saya berinisitif menyelamatkannya dan membawanya ke Pontianak untuk dirawat sambil menunggu petugas yang hendak merawatnya karena ini satwa yang dilindungi,” ujar Jefrie.
Jafrie mengakui sejak memelihara bayi orangutan ini, anak-anaknya begitu dekat dengan bayi orangutan yang diberi nama Unyuk ini. Bahkan sehari-hari Unyuk dibiarkan bermain di rumah tanpa dikandang.
“Bantal berwarna pink ini adalah kesenangan Unyuk, tentu kami sekeluarga sedih hari ini harus berpisah dengannya. Tapi kami sadar, karena jika orangutan ini tumbuh dewasa tentu tidak baik juga bagi keluarga kami,” tuturnya.
Petugas BKSDA langsung mengendong Unyuk ke dalam mobil untuk selanjutnya di bawa ke Kantor BKSDA Kalimantan Barat dan rencananya dalam waktu dekat akan direhabilitasu di pusat rehabilitasi primata Kalimantan di Lembaga Yayasan Inisiasi Alam Indonesia (YIARI) Ketapang, Kalimantan Barat.(ds)