Singapura, reportasenews.com – Menteri Negara Kesehatan dan Komunikasi dan Informasi Singapura, Chee Hong Tat telah menyatakan keprihatinannya atas laporan terbaru dari klinik pengobatan tradisional China yang digunakan sebagai panti pijat layanan seksual.
Chee mengacu pada penggrebekan yang dilakukan di pusat klinik shinse dan panti pijat tanpa izin oleh polisi awal pekan ini, yang mengakibatkan penangkapan sembilan wanita.
Sebanyak 15 perusahaan di Little India, Bukit Batok, Clementi, MacPherson, Sennett Estate dan Upper Paya Lebar digrebek selama tiga hari.
Di beberapa pusat klinik itu ada pemijat wanita dan bukan praktisi pengobatan. Beberapa ditemukan menawarkan seks kepada pelanggan mereka.
Dalam posting Facebooknya, Chee mengatakan bahwa praktisi pengobatan tradisional Cina yang mengizinkan klinik mereka digunakan dengan cara ini adalah menodai reputasi industri ini, serta posisi praktisi dan institusi lainnya.
“Industri, dewan profesional dan pemerintah harus menentang pada praktik-praktik negatif ini,” tulisnya.
Pada bulan Januari tahun ini, The Straits Times melaporkan bahwa beberapa klinik pengobatan tradisionil Cina juga menawarkan pijat “khusus”, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan layanan seksual kepada pelanggannya.
Klinik mengiklankan diri mereka sebagai klinik pengobatan tradisional Cina dengan papan nama di luar lokasi mempromosikan perawatan seperti tui na, bekam, dan akupunktur. (Hsg/ TheStar)