Thailand,reportasenews,com – Koh Lanta termasuk dalam wilayah Provinsi Krabi. Tidak terlalu terkenal untuk turis-turis asal Indonesia. Dari beberapa riset yang saya baca di internet, tempat ini termasuk lokasi yang paling romantis di Thailand. Karena penasaran, saya mencoba untuk mengunjungi tempat ini.
Dari Phuket, saya menggunakan kapal Ferry ke Koh Lanta. Tiket Ferry dari Phuket ke Koh Lanta sekitar 700 baht, sudah termasuk penjemputan di hotel, Van ke pelabuhan, tiket kapal ferry, dan tuk-tuk yang mengantar ke hotel tujuan di Koh Lanta.
Kapal berangkat dari Pelabuhan Rasada. Sebelumnya saya diberi stiker yang harus ditempel di dada, yang bertuliskan Lanta. Di dalam kapal, semua penumpang mendapat air minum gratis, teh hangat, roti, dan obat mabuk perjalanan. Dalam perjalanan, kapal akan melewati Maya Bay, tempat terkenal dalam film The Beach yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio tahun 2000 lalu.
Tapi cuma lewat ya.. tidak mampir. Kapal Ferry berhenti di Phi phi Island, dari sana penumpang ke Koh Lanta ditransfer ke kapal ferry yang lebih kecil. Baru saya mengerti kenapa semua penumpang harus ditandai stiker dibajunya. Untuk memudahkan mereka memilah-milah penumpang saat transfer di Phi Phi Island. Karena ada yang hanya berhenti di Phi Phi Island, ada pula yang ke lokasi lain.
Perjalanan dari Phuket ke Koh Lanta sekitar 3 jam. Di pelabuhan Saladan, Koh Lanta, saya naik tuk-tuk, satu-satunya transportasi umum di Koh Lanta, ke hotel tempat saya menginap.
Sampai di Koh Lanta, panas matahari menyengat langsung menyergap. Ya, Koh Lanta cuacanya panas, karena memang sangat dekat dengan laut. Sepanjang perjalanan menggunakan tuk-tuk, saya tidak melihat suasana romantis. Saya hanya melihat perbukitan, padang rumput, jarang perumahan.
Penduduk Koh Lanta banyak yang muslim. Jadi tak sulit menemukan makanan halal di tempat ini. Para wanitanya juga banyak yang berkerudung. Jalan-jalan ke Koh Lanta kalau mau menggunakan angkutan umum ya cuma tuk-tuk. Tapi sebaiknya sewa motor saja.
Harga sewanya, 200 baht sehari. Kalau anda pandai menawar, bisa dapat harga 150 baht sehari. Belum termasuk bahan bakar ya.. Tapi untuk bahan bakar murah kok, 1 liternya hanya seharga 40 baht. Jalanan di Koh Lanta sepi, seperti halnya jalan desa, jadi kalau jalan-jalan naek motor, insya Allah aman.
Ternyata tempat romantis di Koh Lanta terletak di pantai-pantainya. Ada beberapa pantai di Koh Lanta, tapi saya hanya mengunjungi beberapa saja, diantaranya
Phra Ae Beach.
Pantai ini disebut juga Long Beach. Banyak resort dan bungalow di sekitar pantai ini. Keunikan pantai ini, di pinggir pantai berjajar pepohonan rimbun yang meneduhkan. Jadi kalau anda tak ingin berpanas-panasan di pantai, anda bisa bersantai meneduh di rerimbunan pohon sambil menikmati pantai. Disini pantainya memungkinkan untuk berenang. Turisnya tidak seramai pantai di Phuket, tapi buat yang tidak suka keramaian ya inilah pantai yang cocok buat anda.
Klong Kong Beach.

Klong Kong Beach (foto:Nina Harita)
Disini sepi turis, tidak seperti di Long Beach. Di pantainya juga tak terlalu cocok buat berenang karena banyak batu karang. Tapi, sunsetnya indah sekali. Di pantainya anda juga akan menemukan perahu-perahu nelayan tertambat dan beberapa penduduk lokal yang rumahnya dekat pantai
Klong Nin Beach
Di pantainya banyak terdapat bar, tempat yang pas menikmati sunset sambil bersantai di bar.
Klong Dao Beach
Pasirnya yang berwarna coklat muda terasa lembut di kaki. Seperti di Phra Ae Beach, di sisi pantai juga tumbuh pepohonan yang meneduhkan
Dari beberapa pantai yang saya kunjungi di Koh Lanta, pantai-pantainya tak ada yang ramai, nuansa pantainya juga bukan nuansa pantai sebagai tempat wisata seperti halnya Phuket. Tapi pantai yang alami apa adanya. Tidak ada toko-toko souvenir yang biasanya berjejer di pinggir pantai. Namun turis disini juga bisa dibilang dibilang banyak.
Hampir semua turis dari berbagai warna kulit ada disini. Seperti dari Polandia, Turkmenistan, Brazil, Jerman, Spanyol, dan lain-lain. Saya tak menyangka ternyata Koh Lanta terkenal sampai mereka.
Umumnya mereka adalah turis-turis yang tak suka lokasi-lokasi turistik. Mereka memilih tempat sepi berlibur atau bulan madu. Pantas saja di beberapa artikel wisata menyebut Koh Lanta sebagai salah satu tempat romantis. (nina harita)