Palestina, reportasenews.com – Ibrahim Abu Thuraya, yang kehilangan warisannya selama serangan udara Israel sembilan tahun lalu, adalah satu dari empat orang Palestina yang tewas dalam demonstrasi menentang deklarasi Trump tentang Yerusalem sebagai ibukota Israel
Komisioner Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra’ad Al Hussein mengutuk penembakan seorang pria Palestina yang kakinya buntung duduk di kursi roda selama bentrokan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza pada hari Jumat.
Ibrahim Abu Thuraya yang cacat kakinya dan hanya bisa memakai kursi roda, pada Jumat (16/12) menjadi satu dari empat orang Palestina yang dibunuh oleh sniper Israel dalam sebuah demonstrasi menentang AS di Yerusalem.
“Dia terluka pada tahun 2008 oleh sebuah helikopter Israel yang mengincarnya setelah dia menurunkan bendera Israel dan mengangkat bendera Palestina di sepanjang perbatasan,” kata saudaranya Samir setelah kematiannya.
“Fakta yang dikumpulkan oleh staf saya di Gaza menunjukan bahwa penggunaan kekuatan militer yang digunakan terhadap Ibrahim Abu Thurayeh berlebihan,” kata Zeid. Dia menambahkan bahwa Thuraya tampaknya terbunuh hanya 20 meter dari pagar perbatasan Israel-Gaza.
Zeid mengatakan bahwa itu adalah ancaman bagi pasukan Israel. “Pembunuhannya tidak bisa dipahami – tindakan yang benar-benar mengejutkan dan gila,” kata Zeid.
https://www.instagram.com/p/BcvFub7FfvR/
“Kejadian-kejadian ini, termasuk hilangnya nyawa manusia, dapat ditelusuri langsung bersumber ke pengumuman AS mengenai status Yerusalem, ini melanggar konsensus internasional dan sangat provokatif,” tambahnya.
Deklarasi Yerusalem Trump hampir dua minggu yang lalu memicu demonstrasi dan bentrokan kekerasan antara Palestina dan dinas keamanan Israel. Sejumlah warga Palestina telah terluka dan delapan warga Palestina – termasuk dua militan Hamas dan seorang penyerang Palestina – telah tewas dalam kerusuhan tersebut setelah Amerika Serikat bergerak.
Tentara Israel mengatakan bahwa Thuraya berpartisipasi dalam kerusuhan “sangat keras”, di mana orang-orang Palestina melemparkan batu dan alat peledak serta ban yang dibakar.
Tentara menambahkan bahwa tentara tersebut “menahan diri dalam penggunaan kekerasan” namun permintaan atas rincian tentang luka Thuraya tidak dirilis Israel. (Hsg)