Situbondo, reportasenews.com – Sehari paska keracunan akibat tetes tebu yang akan dijadikan pupuk cair, delapan korban keracunan masih menjalani perawatan insentif di Unit Perawatan Fisik (UPF) RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Senin (24/4).
Namun, kondisi para korban keracunan di tandon pupuk cair milik korban tewas Mihadin alias H Fauza (70), mulai berangsur-angsur membaik.
Bahkan, dua korban yang sebelumnya kondisinya dinyatakan kritis, saat ini mulai membaik dan siuman. Setelah hampir 10 jam tidak sadarkan diri, akibat menghirup racun CO2 bercampur amoniak.
Para korban mengaku trauma atas kejadian tersebut, mereka juga mengaku tidak akan bekerja lagi sebagai pekerja di tandon tetes tebu yang akan dijadikan pupuk cair milik Mihadin.
”Karena dampaknya sangat berbahaya terhadap kesehatan, saya dan beberapa pekerja yang lain trauma, jika sembuh saya berjanji tidak akan bekerja lagi di tandon pupuk cair,” kata Wiryoto, saat ditemui di ruang Kusuma RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Senin (24/4).
Sementara itu, dr Fudaili dokter di IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo mengatakan, para korban keracunan rata-rata mengalami sesak napas akibat menghirup racu yang disertai dengan gejala mual-mual yang disebabkan oleh pupuk cair tersebut.
”Karena para korban keracunan itu mengalami sesak nafas dan mual-mual, kami langsung memberi oksigen dan menangani gejala mual-mualnya tersebut,” kata dr Fudaili.
Menurutnya, setelah satu hari menjalani rawat inap di RSU Situbondo, kondisi delapan korban keracunan mulai membaik . ” Salah satu korban keracunan, Warsito menjalani rawat jalan alias pulang, karena kondisinya mulai membaik,” bebernya.
Lebih jauh dr Fudaili menambahkan, dari delapan korban keracunan saat menguras tandon tetes tebu milik korban tewas Mihadin, dua korban mengalami iritasi mata, sehingga dua korban tersebut memerlukan pemeriksaan dokter spesialis mata.
”Meski kondisi kedua mata korban memerah, namun tidak mengganggu penglihatan. Meski demikian, kami tetap akan menyuruh dokter spesialis mata untuk memeriksa kedua korban tersebut,” pungkasnya.(fat)