Menu

Mode Gelap

Daerah · 24 Apr 2017 17:46 WIB ·

Kondisi 8 Korban Keracunan Pupuk Cair Mulai Membaik


					Kondisi salah seorang korban  keracunan pupuk cair saat dirawat di di Unit Perawatan Fisik (UPF) RSU dr Abdoer Rahem Situbondo. (foto: fat) Perbesar

Kondisi salah seorang korban keracunan pupuk cair saat dirawat di di Unit Perawatan Fisik (UPF) RSU dr Abdoer Rahem Situbondo. (foto: fat)

Situbondo, reportasenews.com – Sehari paska keracunan akibat tetes tebu yang akan dijadikan pupuk cair, delapan korban keracunan masih menjalani perawatan insentif di Unit Perawatan Fisik (UPF) RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Senin (24/4).

Namun, kondisi para korban keracunan di tandon pupuk cair milik korban tewas Mihadin alias H Fauza (70), mulai berangsur-angsur membaik.

Bahkan, dua korban yang sebelumnya kondisinya dinyatakan kritis, saat ini mulai membaik dan siuman. Setelah hampir 10 jam tidak sadarkan diri, akibat menghirup racun CO2 bercampur amoniak.

Para korban mengaku trauma atas kejadian tersebut, mereka juga mengaku tidak akan bekerja lagi sebagai pekerja di tandon tetes tebu yang akan dijadikan pupuk cair milik Mihadin.

”Karena dampaknya sangat berbahaya terhadap kesehatan, saya dan beberapa pekerja yang lain trauma, jika sembuh saya berjanji tidak akan bekerja lagi di tandon pupuk cair,” kata Wiryoto, saat ditemui di ruang Kusuma RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Senin (24/4).

Sementara itu, dr Fudaili dokter di IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo mengatakan, para korban keracunan rata-rata mengalami sesak napas akibat menghirup racu yang disertai dengan gejala mual-mual yang disebabkan oleh pupuk cair tersebut.

”Karena para korban keracunan itu mengalami sesak nafas dan mual-mual, kami langsung memberi oksigen dan menangani gejala mual-mualnya tersebut,” kata dr Fudaili.

Menurutnya, setelah satu hari menjalani rawat inap di RSU Situbondo, kondisi delapan korban keracunan mulai membaik . ” Salah satu korban keracunan, Warsito menjalani rawat jalan alias pulang, karena kondisinya mulai membaik,” bebernya.

Lebih jauh dr Fudaili menambahkan, dari delapan korban keracunan saat menguras tandon tetes tebu milik korban tewas Mihadin, dua korban mengalami iritasi mata, sehingga dua korban tersebut memerlukan pemeriksaan dokter spesialis mata.

”Meski kondisi kedua mata korban memerah, namun tidak mengganggu penglihatan. Meski demikian, kami tetap akan menyuruh dokter spesialis mata untuk memeriksa kedua korban tersebut,” pungkasnya.(fat)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar

7 Februari 2025 - 10:27 WIB

Nelayan Sungai Raya yang Hilang Ditemukan Selamat Setelah Mesin Kapal Rusak

6 Februari 2025 - 19:24 WIB

TNI AL Kaji Kebutuhan Kapal Induk untuk Kepentingan Operasi Militer Selain Perang

6 Februari 2025 - 17:38 WIB

Polda Banten Tangkap 14 Pelaku Peredaran Uang Palsu Jaringan Antar Provinsi

6 Februari 2025 - 17:27 WIB

Walikota Jakarta Pusat Arifin Diperiksa Kejati Terkait kasus Dugaan Korupsi

6 Februari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Hukum