Situbondo, reportasenews.com– Ma’ani, nenek yang menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh anaknya sendiri. Saat ini, kondisinya mulai berangsur-angsur membaik. Warga Desa Pawoan, Kecamatan Panarukan. Meski demikian, nenek Ma’ani dan Supiani juga menjadi korban pembacokan, mereka berdua masih menjalani perawatan di RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
Nenek berusia 58 tahun itu dibacok celurit oleh anak kandungnya yang diduga mengalami gangguan jiwa bernama Rio Budi Hartono. Akibatnya, sang nenek mengalami luka bacok dibagian kepala selebar 20 cm serta beberapa luka di bagian tangan kirinya.
Selain itu, Supiani yang tak lain merupakan kakak kandung Rio Budi Hartono juga menjadi korban. Rio Budi Hartono memukul kepala Supiani menggunakan besi pipa, karena berusaha kabur dan meminta tolong warga. Akibatnya, korban Supiyani mengalami luka di bagian kepalanya.
Akibat perbuatannya, Rio Budi Hartono langsung diamankan di Mapolsek Panarukan. Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti (BB) yang digunakan pelaku untuk melakukan penganiayaan terhadap kedua korban, seperti celurit dan besi papa.
Sementara itu, salah seorang keluarg bernama Edi Susanto mengatakan, Rio Budi Hartono mengamuk karena diduga penyakit kejiwaannya kambuh. Rio pernah divonis mengalami gangguan tahun 2015 silam.”Karena merasa trauma, keluarga meminta Rio agar dibawa ke RS jiwa,” kata Edi Susanto, Minggu (26/2).
Edi Susanto menambahkan, jika Rio sempat mendapat pengobatan medis di rumah sakit jiwa di Mlandingan sekitar enam bulan. Oleh karena itu, keluarga berharap polisi membawa kembali Rio ke Rumah Sakit Jiwa. “Sebab jika penyakit kejiwaannya tak segera diobati, keberadaannya akan membahayakan keluarga maupun orang lain,”pintanya.(fat)