Menu

Mode Gelap

Daerah · 26 Feb 2017 20:34 WIB ·

Korban Pembacokan Anak Kandung Membaik, Keluarga Minta Pelaku Dikirim ke Rumah Sakit Jiwa


					, Rio Budi Hartono mengamuk karena diduga penyakit kejiwaannya kambuh. Rio pernah divonis mengalami gangguan tahun 2015 silam Perbesar

, Rio Budi Hartono mengamuk karena diduga penyakit kejiwaannya kambuh. Rio pernah divonis mengalami gangguan tahun 2015 silam

Situbondo, reportasenews.com– Ma’ani, nenek yang menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh  anaknya sendiri. Saat ini, kondisinya mulai  berangsur-angsur membaik. Warga Desa Pawoan, Kecamatan Panarukan. Meski demikian, nenek Ma’ani dan Supiani  juga menjadi  korban pembacokan, mereka berdua  masih menjalani perawatan di RSU  dr  Abdoer Rahem Situbondo.

Nenek berusia 58 tahun itu  dibacok celurit oleh anak kandungnya yang diduga mengalami gangguan jiwa bernama Rio Budi Hartono. Akibatnya, sang nenek mengalami luka bacok dibagian kepala selebar 20 cm serta beberapa luka di bagian tangan kirinya.

Selain itu, Supiani yang tak lain merupakan  kakak kandung Rio Budi Hartono juga menjadi korban. Rio Budi Hartono memukul kepala Supiani menggunakan besi pipa, karena berusaha kabur dan  meminta tolong warga. Akibatnya, korban Supiyani mengalami luka  di bagian kepalanya.

Akibat perbuatannya, Rio Budi Hartono  langsung  diamankan di Mapolsek Panarukan. Selain itu,  polisi juga berhasil  mengamankan beberapa barang bukti (BB) yang digunakan pelaku untuk melakukan penganiayaan terhadap kedua korban, seperti   celurit dan besi papa.

Sementara itu, salah seorang keluarg bernama  Edi Susanto mengatakan, Rio Budi Hartono mengamuk karena diduga penyakit kejiwaannya kambuh. Rio pernah divonis mengalami gangguan tahun 2015 silam.”Karena merasa  trauma, keluarga meminta Rio agar dibawa ke RS jiwa,” kata Edi Susanto, Minggu (26/2).

Edi Susanto   menambahkan, jika  Rio sempat mendapat pengobatan medis di rumah sakit jiwa di Mlandingan  sekitar enam bulan. Oleh karena itu, keluarga berharap polisi membawa kembali Rio  ke Rumah Sakit Jiwa. “Sebab jika penyakit kejiwaannya tak segera diobati, keberadaannya akan membahayakan keluarga maupun orang lain,”pintanya.(fat)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Hancur…!!! Terjadi Pemalsuan Salinan Kasasi MA, Japaris SH: Polisi Harus Usut Tuntas

20 Februari 2025 - 08:18 WIB

20 Februari 2025 - 08:10 WIB

Polresta Sleman Tangkap 6 Oknum Wartawan Peras Korban Rp 300 Juta

16 Februari 2025 - 11:07 WIB

Trending di Daerah