Amerika, reportasenews: Menurut intelijens Korea Selatan menyebutkan bahwa Korea Utara mempunyai pabrik pembuat senjata kimia didelapan lokasi berbeda. Jumlah totalnya diperkirakan sekitar 5000 ton senjata bahan kimia siap dipakai kapanpun.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan dalam 2014 “Buku Putih Pertahanan”, bahwa Korut mulai memproduksi senjata kimia pada tahun 1980 dan diperkirakan memiliki sekitar 2.500 sampai 5.000 ton persediaan.
Korea Utara memiliki senjata kimia difasilitas produksi di delapan lokasi termasuk pelabuhan timur laut Chongjin dan kota barat laut Sinuiju, katanya dokumen yang dirilis tahun 2012.
“Korea Utara diyakini memiliki cadangan besar racun syaraf VX, yang dapat dengan mudah diproduksi dengan biaya rendah,” kata analis pertahanan Lee Il-woo di Jaringan Pertahanan Korea.m
Dikembangkan sekitar 100 tahun yang lalu, VX dapat diproduksi di laboratorium kecil atau fasilitas memproduksi pestisida, katanya.
“Kimia dan senjata biologi dapat dipakai melalui berbagai cara seperti untuk artileri, rudal dan pesawat”, tambahnya.
Jika diserap melalui kulit, mata atau hidung, hanya setetes kecil dari agen saraf yang tidak berwarna, tidak berbau, maka cukup fatal merusak sistem saraf pusat korban.
Profesor ilmu militer Kim Jong-ha di Hannam University mengatakan Korut memiliki 16 jenis agen saraf termasuk VX dan sarin, digunakan oleh pengikut aliran sesat “hari kiamat” di Jepang, Aum Shinrikyo tahun 1995 yang membuat serangan mematikan dijaringan kereta bawah tanah Tokyo hingga menewaskan 12 orang. Jong-ha mengatakan, juga ada 13 jenis senjata biologis lainnya seperti anthrax dan penyakit pes.
Analis Pertahanan Joseph S. Bermudez Jr mengatakan bahwa Korea Utara “memproduksi dan memiliki kemampuan untuk secara efektif dipakai di seluruh semenanjung Korea, jumlah yang signifikan dari beberapa varietas senjata kimia”, dan bisa memiliki sebanyak 150 hulu ledak senjata kimia untuk rudal balistik.
“Mereka juga memiliki kemampuan untuk menggunakan senjata ini di seluruh dunia menggunakan metode konvensional pengiriman,” tulisnya di situs yang dipantau “AS-Korea Institute 38North” pada 2013.
Korea Utara juga belum menandatangani konvensi senjata kimia global yang melarang produksi, penimbunan dan juga penggunaan senjata kimia. Lebih dari 160 negara menandatangani perjanjian, yang mulai berlaku pada tahun 1997.
Dalam penilaian 2015, Ancaman Nuklir berbasis di Washington, Initiative menulis: “Korea Utara mengklaim bahwa ia tidak memiliki senjata kimia. Sementara menakar jumalah stok simpanan dan kemampuan masih lumayan sulit, Korea Utara diduga menjadi salah pemilik terbesar di dunia penimbunan senjata kimia, peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia.” (HSG/ TheStar)
