Situbondo, Reportasenews.com – Pemkab Situbondo mulai membangun infrastruktur jalan lingkar utara atau JLU. Itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas di tengah kota yang juga menjadi Jalur Utama Pantura Situbondo, Jawa Timur.
Wakil Bupati Situbondo Ir Yoyok Mulyadi mengatakan, untuk tahap pertama pihaknya mulai melakukan pelebaran jalan, yakni mulai di pertigaan jalan Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan dan perempatan jalan Desa/Kecamatan Kapongan, Situbondo.
“Selain itu, pada 2017 ini juga mulai dibangun dua jembatan untuk menjadi jembatan kapasitas jalan nasional karena jembatan tersebut akan dilalui kendaraan besar atau beralih menjadi jalan nasional, yakni jembatan di Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan dan jembatan di Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan,”kata Wabup Yoyok Mulyadi, Kamis (4/5).
Menurutnya, pada tahap pertama pembangunan JLU itu terfokus pada peningkatan kapasitas jembatan dan pelebaran jalan dari semula empat meter ditingkatkan menjadi tujuh meter sesuai kebutuhan atau standar jalan nasional.
“Tujuan pembangunan jalan lingkar utara (JLU) ini untuk mengurangi kemacetan di tengah kota yang juga menjadi Jalur Pantura Situbondo. Karena nantinya kendaraan truk atau jenis kendaraan besar lainnya akan dialihkan melalui JLU,”beber Yoyok Mulyadi.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Situbondo Gatot Siswoyo mengatakan, untuk pembangunan dua jembatan dan pelebaran jalan masing-masing sepanjang 200 meter itu, semua anggarannya dari Bantuan Keuangan (BK) Provinsi Jatim.
“Dengan rincian, masing-masing pembangunan jembatan menyerap anggaran sekitar Rp1,5 miliar, sedangkan untuk dana pelebaran jalan didua titik masing-masing Rp2,5 miliar,”katanya.
Gatot menambahkan, pembangunan jalan lingkar utara sepanjang 20,54 kilometer itu membutuhkan anggaran sebesar sekitar Rp.267 miliar dan akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2017 ini.(fat)