Pasuruan, reportasenews.com – Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jawa Timur, La Nyalla Mattaliti menyatakan optimis mendapat dukungan dari tiga partai politik untuk maju dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang. Keyakinan itu disampaikan La Nyalla saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Pendidikan Al Amien di Desa Jatigunting Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jatim, Minggu (22/10) pagi.
Meski ketiga partai itu hingga saat ini belum mendeklarasikan dukungannya terhadap dirinya. Namun mantan Ketua Umum PSSI ini mengklaim dan hanya tinggal menunggu waktu saja. “Ada tiga partai yang akan mengusung dan mendukung saya. Partai Gerindra, PAN (Partai Amanat Nasional) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Tiga dukungan itu cukup untuk maju sebagai calon gubernur nanti,” ujar La Nyalla.
Untuk mencari dukungan masyarakat sekaligus pada kalangan Ulama dan pengasuh Ponpes, La Nyalla yakin bisa mendapatkan rekomendasi dari ketiga partai itu. “Tinggal tunggu waktu saja dan kesempatan yang ada saya gunakan untuk silaturahmi ke para tokoh masyarakat di Jawa Timur. Termasuk di antaranya ke pesantren-pesantren bersilaturahmi dengan para pengasuh serta santri-santrinya,” beber La Nyalla.
Dengan dukungan dari tiga partai itu, La Nyalla meyakini bakal bisa bertarung melawan dua calon lainnya. Yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang sudah dipasangkan dengan Abdullah Azwar Anas dan sudah dideklarasikan oleh PKB dan PDIP. Sedangkan pesaing lainnya lagi adalah Khofifah Indar Parawansa yang secara resmi sudah didukung Partai Golkar dan akan didukung Partai Nasdem serta Partai Hanura.
Meski optimis akan mampu bersaing secara sehat. Namun La Nyalla meyakini bahwa bisa meraih suara banyak dalam pilgub mendatang. “Saya siap untuk maju. Makanya saya bersilaturahmi ke para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Pasuruan seperti saat ini. Karena dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama, sangat berpengaruh untuk meraih perolehan suara dalam pemilihan nanti,” terang dia.
Seperti diketahui, sebelumnya La Nyalla juga pernah mendaftar dalam penjaringan calon yang digelar Partai Demokrat. Namun akhirnya La Nyalla mundur, karena menganggap partai tidak konsisten serta menciderai demokrasi.
Selain itu, masa pendaftaran yang sudah habis, tiba-tiba saja dibuka kembali untuk memberikan ruang pada Khofifah Indar Parawansa agar bisa mendaftar melalui Partai Demokrat.(abd)