Batam, reportasenews.com – Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjung Pinang, Kepulauan Riau melalui Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun menangkap dan mengamankan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia di perairan Tanjung Sebatak, Leho, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Kamis (23/02/2017).
Penangkapan terhadap TKI ilegal tersebut, berawal Pos Angkatan Laut (Posal) Leho jajaran Lanal Tanjung Balai Karimun menerima informasi adanya dugaan kegiatan penyelundupan TKI ilegal di sekitar Tanjung Sebatak, Leho, Kabupaten Tanjung Balai Karimun.
Selanjutnya Lanal Tanjung Balai Karimun menindaklanjuti informasi tersebut dengan melaporkan ke Lantamal IV Tanjungpinang.
Menurut Komandan Lantamal IV Tanjung pinang, Laksaman pertama.S.Irawan mengatakan setelah menerima laporan langsung merespon dan mengirimkan Tim WFQR-4 dengan menggunakan speed boat Posal Leho untuk melaksanakan patroli pencarian sesuai dengan informasi yang diterima.
Dalam waktu singkat di perairan timur Tanjung Balai Karimun, Tim WFQR-4 melaksanakan penghentian, pemeriksaan dan penyelidikan terhadap boat pancung tanpa nama yang mencurigakan.
Setelah diadakan pemeriksaan, boat pancung tersebut membawa delapan penumpang dan diketahui 7 Orang merupakan TKI Ilegal (lima orang pria dan dua orang wanita) dan satu orang tekong (pria). Boat pancung tanpa nama yang berlayar dari Sungai Cokoh Johor Malaysia menuju Teluk Uma Tanjung Balai Karimun ini juga tidak dilengkapi dengan dokumen.
Selain mengamankan speadboat dan 7 TKI Illegal,Tim WFQR-4 juga mengamankan, Yusrizal alias Bije yang diduga kuat sebagai pemodal penyedia transportasi keluar-masuk nya para TKI Illegal yang akan bekerja ke luar negeri.
Menanggapi masih ada upaya penyelundupan TKI ilegal ke luar negeri dengan menempuh jalur illegal, Laksamana Pertama.S.Irawan menambahkan untuk meningkatkan kewaspadaan aparat laut khususnya tim WFQR Lantamal IV dalam pencegahan keluar masuknya TKI ilegal tersebut.
Aksi para penyelundup(human traficking) ini selalu merubah pola aksi mereka dengan menggunakan kapal speadboat dengan kecepatan tinggi untuk membawa beberapa TKI masuk secara illegal.
Irawan juga menghimbau agar para sindikat ini menghentikan aksi penyelundupan manusia ini,jika tidak para pelaku2 utama ini akan kita kejar sampai dimanapun,karena aksi penyelundupan manusia sudah banyak menelan korban dengan tenggelamnya kapal-kapal yang mengangkut para TKI “tutup nya. (Agus Siswanto _Batam)