Menu

Mode Gelap

Daerah · 8 Jan 2018 18:34 WIB ·

Lautan Manusia Hadiri Deklarasi Cagub JWW-HMS di Wamena 


					Pasangan JWW - HMS ketika tiba di Lapangan Pendidikan Wamena Kabupaten Jayawijaya dan diarak puluhan ribu warga. ( foto : riy ) Perbesar

Pasangan JWW - HMS ketika tiba di Lapangan Pendidikan Wamena Kabupaten Jayawijaya dan diarak puluhan ribu warga. ( foto : riy )

Jayapura, reportasenews.com – Lautan manusia warga pegunungan tengah Papua, di Wamena Kabupaten Jayawijaya Banjiri Deklarasi Jhon Wempi Wetipo (JWWW) dan Habel Melkias Suwae sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papu 2018- 2022.

Deklarasi dilaksanakan di Lapangan Pendidikan, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (8/1),  dihadiri Ketua Badan Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Mindo Sianipar, pengurus DPD Partai Gerindra yang dipimpin Natan Pahabol, Wakil Bupati Merauke Sularso, serta seluruh pengurus DPW Partai Perindo.

Deklarasi menghadirkan artis ibukota asal Papua Edo Kondologit ini diawali dengan doa dan Bakar Batu Sebanyak 500 ekor babi untuk di santap masyarakat.

Pasangan JWW – HMS mengawali deklarasi dengan melakukan pelepasan balon ke udara yang di saksikan tamu undangan partai PDIP, Gerindra, PBB dan Perindo.

“Beliau sampaikan, matahari terbit dari wilayah Timur Indonesia. Sehingga Bapak Prabowo tak keberatan memberikan dukungannya kepada kami, yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Titipan beliau hanya satu, mereka berharap kami bisa menjadi agen perubahan dan alat permesatu bangsa,” kata Wempi.

Wempi yang saat ini masih aktif menjabat sebagai Bupati Jayawijaya menjelaskan, proses politik yang ia lalui, adalah bagian dari pendidikan. Dimana seperti anak sekolah ketika tamat SD, akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP, SMA hingga perkuliahan.

“Sebentar lagi saya akan tamat dari sekolah di tingkat Kabupaten, dengan jabatan sebagai Bupati. Maka dari itu, saya maju sebagai calon Gubernur Papua. Inipun saya lakukan, lantaran saya tak melihat banyak perubahan atas pembangunan yang dapat mensejahterakan masyarakat di Papua,” tegasnya.

Wempi juga menjelaskan, banyak orang yang menceritakan tentang pilihannya menggandeng Habel Melkias Suwae sebagai wakilnya, yang mana pernah menjadi lawan politiknya, ketika ia dipercaya sebagai Ketua Pemenangan di wilayah Pegunungan Tengah Papua, saat Lukas Enembe-Klemen Tinal menang telak di wilayah tersebut.

“Ini adalah dosa yang harus saya tebus. Kurang lebih 4 tahun lalu, saya berhasil menggagalkan bapak HMS saat meju sebagai calon Gubernur Papua. Yang membuat saya kecewa, yakni orang yang saya percaya memimpin Papua tak memberikan dampak besar bagi masyarakat. Maka dari itu, saya bersama HMS pada Pilgub 2018 ini, ingin mensejaterakan masyarakat melalui konsep visi misi “Papua Cerdas”,” paparnya.

Duet wilayah Pegunungan dengan Pesisir Pantai Papua, ungkap Wempi, dipercaya olehnya dapat merubah diskriminasi di antara orang Papua, yaitu orang Pesisir dan orang Gunung, termasuk istilah orang Papua dan orang pendatang.

“Kedepan tak boleh lagi ada istilah dikotomi antara orang Papua dan Pendatang termasuk orang Pantai dan orang Gunung. Tapi, kita harus bersatu dan mengatakan, kita, dia dan mereka adalah orang Papua dan Indonesia,” ujarnya.

Walau JOSHUA hanya di dukung oleh dua partai dan petahana yang menjadi lawannya memiliki 10 partai pendukung, tak membuat mereka berdua gentar. “Kami hanya dua partai ditabah Perindo, tetapi kami memiliki pasukan atau penumpangnya yang hebat-hebat,” tegasnya.

Bakal Calon Wakil Gubernur Papua, Habel Melkias Suwae mengungkapkan, deklarasi JOSHUA (JWW-HMS) di Kota Wamena, jantungnya Papua ini merupakam sejarah besar bagi dua partai besar di Indonesia.

Habel yang pernah menjabat dua periode menjabat Bupati Jayapura itu menjelaskan hal yang sama tentang pinangan yang diterimanya dari JWW, lantaran masih ingin menyumbangkan, tenaga, ide, pikiran dan gagasan membangun Papua.

“Semua orang di Papua ini tau, kalau dulu kami tak saling berhadapan. Tetapi, perbedaan itu hari ini telah berakhir, sebab kami menjadikannya sebagai alat pemersatu demi kepentingan masyarakat Papua,” lugasnya.

Ketua DPW Partai Perindo di Papua itu menyampaikan, rasa haru yang tak terhingga, ketika John Wempi Wetipo mengungkapkan kepada keluarga, partai pengusung bahwa ia kini menjadi bagian hidupnya.

“Ketika tadi kami dijamu dikediaman bapak Wempi, beliau sampaikan HMS adalah bagian dari hidup JWW. Sebagai keluarga dari masyarakat di lembah ini, dengan kerendahan hati sata ucapkan terima kasih,” pungkasnya.

Melalui konsep pembangunan “Papua Cerdas” yang sudah dua tahun belakangan ini di dengungkan Wempi, lanjut Habel, ia berkeyakinan Papua kedepannya akan lebih maju, khususnya memberdayakan masyarakat dan sumber daya alam yang ada.

“Sudah waktunya untuk kita bersatu, jangan lagi katakan siapa kamu, siapa kami, tetapi kau, kami dan kita, bersama-sama membangun Papua ini dengan baik. Apalagi, seluruh suku bangsa ada di Indoenesia dari Sabang-Merauke, jadi tak boleh lagi ada ada perbedaan diantara kita,” ungkap pria yang pernah mendapat gelar bapak pemberdayaan masyarakat kampung ketika menjabat Bupati di Jayapura.

Pilkada Papua sendiri akan diikuti oleh dua calon dan diperkirakan akan berlangsung sengit karena kedua calon gubernur merupakan anak pegunungan temgah semua yang dimana basis suara terbanyak di papua adalah di wilayah pegunungan tengah papua. ( riy )

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polda Jambi Tetapkan Pendi Cs Jadi Tersangka

16 Mei 2025 - 09:45 WIB

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Santuni Anak Yatim, LMK Cakung Juga Akan Adakan Jobfair dan Bina Anak Nakal di Jaktim

3 Mei 2025 - 19:51 WIB

Dirjen Kekayaan Negara  Rionald Silaban Dimintai Keterangan Pengadilan MK Terkait Permohonan Uji Materi Andri Tedjadharma

2 Mei 2025 - 00:31 WIB

Trending di Hukum