Klopp Siapkan Strategi Jitu Agar “the Reds” Berjaya di “the Kopp”
Sunderland, peringkat nomor dua buncit, menjalani laga berat di Stadion Anfield, kandang Liverpool yang sedang on fire dan kini menempati posisi dua klasemen. Mengumpulkan 27 poin, Liverpool hanya terpaut satu angka dari Chelsea yang bertengger di puncak.
Pastilah Liverpool menginginkan posisi puncak! Peluang untuk meraih kembali posisi tersebut pun terbuka bagi Liverpool saat menjamu Sunderland di the Kopp. Coach Juergen Klopp meminta para pemain the Reds untuk tetap memainkan gaya permainan gegenpressing ala Jerman atau, lebih tepat, gaya khas Klopp sejak menukangi Borussia Dortmund klub Bundesliga Jerman dulu. Â Namun, kali ini Klopp menuntut pemain-pemainnya, terutama para penyerang dan gelandang Liverpool lebih tajam dalam menyelesaikan peluang di depan gawang lawan.
Pelatih berjulukan Rock n Roll ini menyayangkan banyaknya kans gol yang terbuang saat Liverpool ditahan imbang 0-0 oleh tuan rumah Southampton pada pekan ke-12 lalu. Akibatnya, karena cuma dapat poin satu, maka Liverpool digeser Chelsea dari posisi teratas.
Para penyerang Liverpool terutama Roberto Firmino, Countinho, dan Sadio Mane harus clinical sekaligus kembali efektif dalam menuntaskan peluang gol. Klopp berkepentingan ‘laga mudah’ lawan Sunderland ini dimaksimalkan oleh para pemainnya. Liverpool perlu poin dan banyak gol. Sekalipun Klopp menegaskan Liverpool tidak akan memandang remeh Sunderland.
“Kompetisi semakin ketat dan berat karena ada banyak laga sepanjang Desember. Namun, kini kami fokus menghadapi laga yang terdekat, menghadapi Sunderland,†ujar Klopp.
Klopp menyadari timnya menghadapi periode berat yaitu tujuh pertandingan hingga akhir Desember 2016. Itu termasuk satu partai di Piala Liga, melawan Leeds. Seterusnya, berturut-turut, Liverpool akan ditantang beberapa klub tangguh termasuk Everton dalam Derby of Merseyside, dan puncaknya menjamu Manchester City pada malam Tahun Baru!
Ya, Liga Primer, sebagaimana diakui klub-klub besar, semakin ketat dari pekan ke pekan. Persaingan sengit akan menyebabkan saling geser di papan atas dan papan bawah. Klub-klub elit akan terus memacu diri untuk menguasai klasemen.
Ini akan berlangsung sepanjang lima hingga tujuh laga ke depan atau hingga pertengahan musim kompetisi Liga Primer 2016/2017. Selama periode itu akan tersaji sejumlah partai derby yang panas dengan nuansa menyengat! Sengit dan ketat di klasemen…tapi belum permanen!