Jakarta, reportasenews.com – Jalan Lingkar Susun Semanggi akhirnya tersambung Rabu, (26/4). Box girder terakhir dipasang di bentang flyover sisi barat yang menggantung di atas Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Tersambungnya box girder ini kini pengerjaan Jalan Lingkar Susun Semanggi sudah mencapai 74 persen. Lingkar Semanggi mulai dikerjakan pada April 2016 lalu.
Jalan layang senilai Rp 360 miliar ini terbagi menjadi dua ramp, yakni ramp 1 sepanjang 796 meter untuk kendaraan dari arah Grogol ke Blok M. Sementara ramp 2 sepanjang 826 meter digunakan untuk kendaraan dari arah Cawang menuju Thamrin.
Proyek ini rencananya akan dioperasikan pada Agustus 2017 setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus.
Di ramp 1, bagi kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M tidak perlu berbelok melewati kolong Semanggi tapi bisa langsung naik Lingkar Susun Semanggi yang mengarah ke Blok M. Ramp 2, bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Thamrin, tidak perlu berbelok melewati kolong, karena bisa langsung naik ke Ramp 2 yang mengarah ke Thamrin.
Sehingga nantinya tidak lagi terjadi pertemuan antara pengendara jalan dari Jalan Gatot Subroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan yang seringkali membuat lalu lintas tersendat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut proyek ini menjadi yang pertama di Indonesia yang memakai bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota Jakarta secara full precast melengkung (hiperbolik).
“Pengaruhnya besar sekali. Ini bisa mengurangi sekitar 30 persen kemacetan. Minimal orang dari bandara enggak stuck lagi dari grogol,” kata Ahok.
Jalan akan melayang di atas lingkar Semanggi yang sekarang. Pintu masuk dan keluar akan menampung arah dari Jalan Gatot Subroto dan kedua arah Jalan Sudirman-dua ruas utama jalan protokol di Jakarta
Kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M bisa mengambil jalur layang tanpa perlu memutar di kolong Semanggi.
Jalan layang Semanggi membuat antrean kendaraan di depan Plaza Semanggi dan Markas Kepolisian daerah Metro Jaya langsung terpecah.
Efeknya kepadatan di kolong Lingkar Semanggi juga berkurang. Kendaraan dari arah Cawang menuju Bundaran Hotel Indonesia bisa mengambil jalur layang tanpa perlu memutar di kolong Semanggi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Basuki Hadimuljono memuji kecepatan pembangunannya.
“Saya dan menteri perhubungan datang ke sini untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya, yang telah membuktikan bahwa kalau kita kerja lebih serius itu bisa bekerja lebih cepat dengan kualitas yang mungkin lebih baik,” kata Basuki di Semanggi, Selasa (25/4) malam.
Basuki mengatakan, setelah ini akan mulai pekerjaan lain seperti pemasangan parapet, pengaspalan, dan pencahayaan. Setelah itu, komite keamanan jembatan dan terowongan jalan akan menilai kelaikannya.
“Tapi sebelum itu bisa diselesaikan jadi akan dinilai oleh komite,” kata Basuki.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ikut meninjau mengaku juga terkesan dengan desain simpang susun Semanggi.
Ia menilai jalan layang yang diwacanakan menjadi ikon kedua Jakarta setelah Monas ini, justru mempercantik Semanggi.
“Saya sebagai arsitek sangat impressed, cara membuat desain ini karena dia sama sekali tidak mengganggu keindahan Semanggi dan justru menambah keindahan,” kata Budi.(ham/tnr/tnc)