Situbondo, reportasenews.com – Untuk menyemarakan HUT kemerdekaan RI ke-72 dan Hari Jadi Kabupaten (Harjakasi) ke-199 Tahun 2017, Perusda Pasir Putih, Situbondo menggelar sejumlah perlombaan, mulai lomba lomba perahu layar, menerbangkan ayam sap-sap, dan ban pelampung. Ketiga lomba itu digelar di area wisata Pantai Pasir Putih, Situbondo, Minggu (27/08).
Danial Maulana selaku Direktur Perusda Pasir Putih, Situbondo mengatakan, selain dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ke-72, tiga lomba itu juga dalam Harjakasi ke-199. Khusus perlombaan ayam sap-sap merupakan tradisi lokal yang sudah ada sejak jaman dahulu.
“Lomba ayam sap-sap tidak ada di kabupaten lainnya. Kegiatan ini telah kami tetapkan menjadi even tiap triwulan sekali. Sehingga, dalam setahun ada empat kali lomba,” ujarnya.
Menurut Danial, perlombaan itu untuk menguji dan mengukur kemampuan sayap ayam sap-sap untuk terbang. Ayam beserta pemiliknya diangkut oleh perahu menuju tengah laut, kemudian ayam-ayam itu dilepaskan dari sana.
“Ayam yang mendaratnya paling jauh dari pantai itulah yang menjadi juara,” terangnya. Lomba menerbangkan ayam selain untuk melestarikan tradisi lokal Pasir Putih, juga menjadi upaya perusda untuk menarik perhatian wisatawan agar berkunjung ke Pantai Pasir Putih Situbondo.
“Ketiga lomba itu dilaksanakan secara maraton. Ada sekitar 50 armada perahu dan 100 peserta lomba ayam sap-sap,” tandasnya.
Salah satu peserta lomba ayam sap-sap, Khusnan (16), menerangkan, dia selalu mengikuti perlombaan itu semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Karena, rumahnya tak jauh dari Pantai Pasir Putih, sehingga budaya itu sudah dia kenal sejak kecil.
“Kadang menang kadang juga kalah, tergantung keberuntungan juga,” ujarnya.
Khusnan mengatakan, ayam sap-sap miliknya diberi perlakuan khusus sebelum mengikuti lomba. Dia melatih ayamnya tiga kali seminggu. Lalu, 10 hari sebelum lomba, ayam dikurung. Makannya ditakar, lebih sedikit dari biasanya.
“Tujuannya supaya ayam tidak berlebihan ketika makan, mengurangi bobotnya agar tidak terlalu berat. Supaya mudah ketika terbang,” pungkasnya.
Sementara itu, lomba ayam sap-sap itu tidak hanya menarik warga lokal Situbondo, namun lomba ayam diterbangkan dari tengah laut juga mendapat perhatian Abdul Muis, salah seorang wisatawan asal Probolinggo.
“Meski baru pertama kali melihat lomba ayam terbang. Lomba ini unik dan asik disaksikan seraya duduk santai di pinggir pantai. Seru lihat lomba ayam terbang. Terkadang juga ada rasa khawatir takut ayamnya tidak kuat terbang dan jatuh ke laut,” katanya.(fat)