Jakarta,reportasenews.com – Lontaran lava pijar yang dikeluarkan erupsi Gunung Agung yang keluar dari kawah yang terjadi pada Senin malam (02/07) mencapai jarak 2 km. Lontaran pijar lava ini mengakibatkan hutan di sekitar puncak kawah Gunung Agung terbakar sehingga api menyala cukup besar di beberapa bagian. Status gunung yang berada di Bali itu kini dalam level siaga III
Laporan pengamatan PVMBG Kementerian ESDM yang dikeluarkan Senin (02/07) malam ketinggian kolom abu sekitar 2000 meter di atas puncak (+ 5.142 M diatas permukaan laut). Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intesitas tebal dan mengarah ke Barat.
Erupsi Gunung Agung terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik. Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena da tekanan dari dalam kawah. Sifat magma yang lebih cair dibandingkan letusan tahun lalu juga menyebabkan mudahnya terjadi lontaran batu pijar.
Pantauan satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat. Hingga saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar Bali masih beroperasi normal. Demikian pula bandara di Banyuwangi, Jember dan Lombok.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, dan Jangan terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan. Gunakan semua informasi terkait kegunungapian dari PVMBG sebagai lembaga yang resmi.
Evakuasi dilakukan dengan tetap tertib. Masyarakat yang melakukan evakuasi dihimbau tidak keluar dari wilayah Kabupaten Karangasem tetapi cukup berada di daerah KRB II agar memudahkan penanganan pengungsi. BNPB dan BPBD terus berkoordinasi dengan PVMBG, BMKG dan pihak-pihak lainnya. (*)