Pasuruan, reportasenews.com – Sebanyak 20 napi santri penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas II B Kota Pasuruan, Jawa Timur, diwisuda, Kamis (23/3) siang. Namun, wisuda tersebut tak seperti wisuda sarjana pada umumnya, yakni menerima ijazah dan bergelar sarjana. Akan tetapi wisuda khusus napi ini adalah mereka-mereka yang telah mengikuti pembinaan kerohanian selama tiga bulan hasil kerja sama Lapas II B Kota Pasuruan dengan Yayasan Al Wafa Bi Abdillah, Jawa Timur.
Kepala Lapas II B Kota Pasuruan, Sri Susilarti mengatakan, sebanyak 20 napi tersebut adalah mereka-mereka yang akan bebas dalam waktu dekat, sehingga diharapkan ketika sudah kembali ke masyarakat punya bekal agama yang kuat. Bahkan, para napi akan menjadi seseorang yang bermanfaat dan bisa diterima kembali masyarakat.
“Kalau keimanannya sudah mantap, Insyaallah begitu mereka keluar maka sudah pasti berubah dalam segala hal khususnya jika nantinya kembali ke masyarakat. Maka dari itu kami menganggap penting pembinaan mental kerohanian ini bagi para penghuni lapas yang telah mau belajar untuk kepentingan mereka, ” jelasnya di sela-sela acara.
Ditambahkan, dalam wisuda ini, kedua puluh napi menunjukkan hasil dari pembinaan kerohanian dalam bentuk mengaji bersama, seni drama hingga qiroah alias fasih melantunkan ayat-ayat Suci Alquran. Mereka tampil di hadapan tamu undangan seperti Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo, Asisten Pemerintahan Sekda Kota Pasuruan, Agus Rahmanto, Habib Umar dari Yayasan Wafa Bi Abdillah serta undangan lainnya.
“Alhamdulillah kami lega melihat mereka semua betul-betul berubah. Besar harapan kami agar ketika mereka sudah kembali ke keluarganya, ilmu yang mereka dapatkan di lapas ini bisa mereka terapkan nantinya. Karenanya program ini akan kami laksanakan terus sebagai bagian dari program pembinaan pada napi,” bebernya.
Sementara itu, Ansori (34), salah satu napi mengaku berterima kasih kepada Lapas II B Kota Pasuruan yang telah menyadarkannya untuk kembali ke jalan yang benar.
“Senang sekali karena bisa ikut kegiatan pembinaan kerohanian sampai selesai. saya tak bisa mengaji sebelumnya, tapi sekarang saya sudah bisa bahkan menghafal beberapa surat yang pendek-pendek, “ucapnya. (abd)