Probolinggo, reportasenews.com – Bentuk kepedulian terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, uluran tangan dari masyarakat di setiap daearah masih terus mengalir untuk saudara kita yang menjadi korban pembantaian dari balita, anak-anak hingga dewasa.
Sumbangan dari para pengendarapun di jalan raya PB Sudirman Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, terus mengalir ketika sekelompok mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Probolinggo melakukan penggalangan dana peduli Muslim Rohingya, Rabu (13/9).
Sedikitnya 30 mahasiswa itu rela berpanas-panasan di pertigaan trafic light di Kota Kraksaan, guna meyalurkan sedikit bantuan untuk sedikit meringankan beban kaum Muslim di Rohingya. Puluhan mahasiswa ini bukan untuk melakukan orasi,atau demontrasi. Melainkan mereka meminta uang receh sekedarnya dari para pengendara yang melintas dari arah Surabaya-Situbondo.
Menurut Ahmad Hasan, Ketua Umum PMII cabang Probolinggo mengatakan, penggalangan dana ini sebagai bentuk keprihatian mereka dengan apa yang dilakukan negara Myanmar, kepada kaum Muslim di Rohingya. Kegiatan ini akan dilakukan selam 3 hari kedepan, mulai jam 08.00 WIB pagi hingga jam 14.00 WIB.
“Hasil ari penggalagan dana ini akan kami kirimkan ke saudara kita di Rohingya, melalui Lembaga Amil Zakat Nahdatul Ulama. Berapa pun nominal dari penggalangan dana ini akan kami berikan dengan ikhlas kepada saudara kita di Rohingya,”tuturnya.
Pihaknya menargetkan sebanyak Rp 25 juta, dalam 3 hari. Nantinya tiap harinya akan dilakukan evaluasi terkait efisiensi tempat penggalangan dana ini.
Sementara itu, menurut Harifatus Zubaida, salah satu pengguna jalan mengatakan ia ikhlas membantu menyumbagkan dana guna mengurangi penderitaan Muslim di Rohingya, Myanmar. Ia mengetahui terkait apa yang terjadi pada Muslim di Rohingya. Oleh karena itu, dirinya menyumbangkan sebagian dari uangnya untuk meringankan derita Muslim Rohingya.
“Kita harus peduli pasa saudara kita yang terkena musibah di Rohingya,”ujarnya.
Kekerasan yang terjadi di Rohingya Myanmar, yang dilakukan oleh pemerintah setempat, beberapa waktu lalu. Kini menjadi atensi publik internasional, tak terkecuali Indonesia, yang mayoritas warganya beragama Islam.(dic)