Menu

Mode Gelap

Catatan Isson · 13 Feb 2017 08:00 WIB ·

Mahasiswa Stanford Buat Bir Dari Resep Cina 5.000 Tahun Lalu


					Mahasiswa Stanford Buat Bir Dari Resep Cina 5.000 Tahun Lalu Perbesar

Amerika, reportasenews.com: Mahasiswa Stanford mencoba membuat ulang pembuatan bir rumahan yang ditemukan dari resep purba yang pernah ditemukan arkeolog sekitar 5000 tahun silam di Cina.

Dimasa lalu, pembuatan minuman bir masih dilakukan dalam skala rumahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun memasuki jaman modern, industrialisasi kemudian membuat bir dalam kemasan dijual kepada publik.

Profesor Li Liu, seorang profesor Arkeolog di Stanford adalah bagian dari tim yang menemukan resep bir 5.000 tahun yang dia pikir bisa diciptakan di rumah. Proses pembuatan bir ini kemudian dirancang ulang oleh siswa Arkeologi Pangan untuk memahami kehidupan manusia purba dimasa lalu, makanan dan minuman apa saja yang mereka makan, lalu bagaimana proses pembuatannya, serta memakai alat apa saja yang dipakai.

Resep ditemukan saat penelitian lantas menyajikan bukti awal tentang produksi bir di Cina, terutama terdiri dari biji-bijian seperti millet bijian barley, serta sejenis rumput asli Asia tenggara, dan jejak ubi dan akar teratai. Ramuan yang dihasilkan lebih tebal dari bir modern, dan satu siswa mengatakan itu “bau buah yang menyenangkan dan mirip dengan sari rasa jeruk.”

Barley atau disebut juga “jelai” sendiri adalah tanaman yang dapat tumbuh setinggi 1,5 meter. Dia menghasilkan bijian yang dapat dipakai sebagai sereal. Dia juga dapat dikatakan sebagai sejenis gandum. Daun barley mengandung vitamin B (B1, B2, B6, dan B12), vitamin E dan C, sejumlah besar zat besi, kalsium, mangan, magnesium, molibdenum, germanium, seng, tembaga, lithium, bioflavonoid, polisakarida, dan polipeptida.

Liu mengatakan ia terkejut menemukan bahwa Barley adalah bagian dari resep, karena bukti awal ditemukan benih Barley di Cina diperkirakan lebih muda usianya yakni 4.000 tahun yang lalu. Ini bisa berarti bahwa barley pertama kali dibawa ke China untuk kegunaan alkohol, bukan tujuan makanan lainnya.

“Arkeologi bukan hanya tentang membaca buku dan menganalisis artefak,” kata Liu. “Kita mencoba untuk meniru perilaku kuno dan membuat hal-hal dengan metode kuno, ini akan membantu siswa benar-benar menempatkan diri mereka ke masa lalu, dan mengerti mengapa orang melakukan tindakan seperti itu.”

Minuman kuno ini telah melambungkan imajinasi dari banyak konsumen dan pemerhati, mengapa pabrik seperti Dogfish Head membuat minuman “throwback” buatan mereka sendiri berdasarkan tradisi lampau. (HSG/ Engadget)

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum