Malang, reportasenews.com – Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) Malang, berhasil menciptakan limbah sisa pembakaran batubara jadi bahan pengganti freon yang diberi nama Silika Aerogel. Silika Aerogel tersebut bisa berubah dingin seperti Air Conditioner (AC).
Penelitian itu dibuat oleh lima mahasiswa kimia UB yakni, Indah Sakina, Wafiyatus Sholihah, Mohammad Rizal Fauzi, Hardo Tri Wahyu dan Joshia Christa. Tim yang bernama Tim Sirogel tersebut meneliti kandungan silika pada limbah abu terbang.
Indah Sakinah, salah satu penemu Sirikal Aerogel tersebut mengatakan,ide penelitian itu berawal dari kebutuhan listrik yang terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi itu mendorong Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk meningkatkan produksi listrik. Dalam menghasilkan listrik PLTU masih menggunakan batubara sebagai sumbernya.
“Batubara yang digunakan diolah dengan menggunakan proses pembakaran. Sayangnya proses pembakaran itu menghasilkan limbah samping seperti abu terbang (fly ash) yang dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan dan kesehatan,” kata Ketua Tim Sirogel, Indah dilansir dari laman Fakultas Teknik UB Malang, Rabu (23/8)
Ia menambahkan, setelah ditelurusi lebih lanjut, ternyata abu terbang memiliki kandungan silika dengan persentase cukup besar, yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Potensi yang sangat besar ini memicu ia dengan rekan-rekan melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Polyethylene Glikol sebagai Template dalam Sintesis Silika Aerogel dari Abu Terbang (Fly Ash) Batubara untuk Aplikasi Solid Sorption Refrigeration”.
Di bawah bimbingan dosen, Bambang Poerwadi, tim tersebut mencoba mengolah silika pada limbah itu menjadi silika aerogel. Silika aerogel merupakan suatu material yang unik dan memiliki banyak kegunaan dan potensi pengaplikasian. Silika aerogel dapat digunakan sebagai self cleaners pada kaca, coating aerospace pada thermos, heat storage serta dapat digunakan sebagai solid sorption refrigerant.
Ia mengungkapkan, dalam penelitian tersebut, silika aerogel yang dihasilkan memiliki kemampuan untuk menyerap air yang sangat besar, sehingga silika aerogel tersebut sebagai solid sorption refrigeration dalam sistem pendingin seperti coolbox dan air conditioner (AC).
Solid sorption refrigeration, kata dia, merupakan solusi bagi sistem pendingin yang ramah lingkungan, dimana prinsipnya penyerapan udara panas oleh pori-pori silika aerogel. Silika aerogel yang telah menyerap udara panas dapat didinginkan dengan cara mengalirkan air dingin ke dalam pori silika aerogel sehingga dapat menjadi dingin dan penyerapan akan udara panas dalam sistem dapat terus dilakukan.
Ia juga menambahkan, hal yang menarik dari penelitian ini adalah silika aerogel yang dihasilkan ternyata tidak hanya dapat diaplikasikan sebagai solid sorption refrigeration tetapi juga memiliki potensi lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian tersebut juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah abu terbang (fly ash) maupun pencemaran yang diakibatkan oleh freon dalam suatu sistem pendingin.
“Penggunaan hasil penelitian ini sebagai solid sorption refrigeration bisa menggantikan CFC dalam sistem pendingin,” ujar Indah.
Tim Sirogel merupakan salah satu dari tiga tim yang lolos mewakili FT-UB untuk berjuang di kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-30 yang akan diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada tanggal 23-28 Agustus 2017.(dif)