Pasuruan, reportasenews.com- Felansia Indriani (21) asal Kali telo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, yang terseret arus banjir saat sedang melewati jembatan sungai penghubung di Dusun Tamanan Oro Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (24/1) petang, dikenal sebagai sosok yang mandiri.
Putri ke-2 dari tiga bersaudara ini sejak kecil bercita-cita menjadi seorang perawat. Korban merupakan Putri pasangan Margus Guntoro (51) dengan Veronica Istiani (41) yang dikenal sudah mandiri sejak sekolah di SMKN 11 Malang. Sementara itu, Yusafat (24), kakak kandung korban yang ditemui di posko pencarian di Bangil mengatakan, ia sangat terkejut dengan kabar musibah yang dialami oleh adiknya tersebut.
![Felansia Indriani (facebook)](http://localhost/new-rn/wp-content/uploads/2017/01/Felansia-Indriani-300x300.jpg)
Felansia Indriani (facebook)
Pasalnya, sebelumnya, korban bersama teman–temannya baru saja pulang dari Lumajang.
“Sejak sekolah SMK adik saya sudah mandiri tinggal di asrama. Dia tidak pernah mengeluh apa yang dilakukannya pada orang tua. Inginnya dia mandiri dan tidak mau merepotkan, apalagi ke orang lain. Adik saya perempuan yang tegar, ”ucap Yusafat sambil menahan rasa sedih, saat menceritakan kisah adiknya.
Yusafat mengaku, terakhir bertemu dan berkumpul di rumah bersama Felansia hari Minggu, (22/1) lalu. Sedangkan komunikasi melalui handphone terus dilakukannya pada Senin (23/1) malam. Felansia pada saat itu meminta izin kepada kakaknya melalui telpon untuk pergi ke Kabupaten Lumajang menemui dosen pembimbing dengan diantar pacarnya, bernama Wahyudi.
Kini, pihak keluarga korban hanya bisa berharap banyak ada mukjizat sehingga Felansia segera ditemukan dalam kondisi selamat. Hingga berita ini ditulis, korban dan sepeda motor milik Wahyudi yang ikut hanyut terbawa arus belum juga ditemukan, meski upaya tim SAR terus melakukan pencarian dengan mengerahkan tambahan perahu karet dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BPBD Kabupaten Pasuruan. (abd)