Menu

Mode Gelap

Internasional · 23 Des 2017 07:25 WIB ·

Mahmoud Abbas Bertemu Macron, Sebut AS “Mediator Yang Curang”


					Mahmoud Abbas Bertemu Macron, Sebut AS “Mediator Yang Curang” Perbesar

Perancis, reportasenews.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa AS “tidak lagi merupakan mediator jujur dalam proses perdamaian” setelah mengakui sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel.

AS telah “mementahkan” dirinya sendiri dari proses perdamaian Timur Tengah karena pengakuannya sepihak atas Yerusalem sebagai ibukota Israel, kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat.

“Amerika Serikat bukan lagi mediator jujur dalam proses perdamaian, kami tidak akan menerima rencana yang diajukan oleh Amerika Serikat,” kata Abbas, dalam sebuah konferensi pers bersama di Paris dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Abbas juga mengutuk ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memotong bantuan keuangan ke negara-negara yang memberikan suara kepada PBB melawan keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Seperti diketahui bersama, Nikki Haley perwakilan AS di PBB terang-terangan mengatakan ancaman bahwa Trump akan mencatat semua nama negara yang menentang keputusan AS atas Yerusalem, dan akan membalasnya dengan memotong bantuan keuangan.

Pada hari Kamis, 128 negara menentang Trump dan memilih sebuah resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta AS untuk menjatuhkan pengakuan baru-baru ini atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Macron mengulangi pada hari Jumat bahwa Prancis tetap berkomitmen pada solusi dua negara, yaitu bagi Israel dan Palestina untuk saling berdampingan secara damai satu sama lain.

Macron menambahkan bahwa Prancis akan mengakui sebuah negara Palestina “pada saat yang tepat,” dan tidak mendapat tekanan.

“Orang-orang Amerika telah meminggirkan diri mereka dan saya mencoba untuk tidak melakukan hal yang sama,” kata Macron.

Tampaknya Macron hanya bermain aman saja karena sadar bahwa setiap langkah untuk mengakui Palestina akan memusuhi orang-orang Israel.

Kunjungan Abbas ke Paris kurang dari dua minggu setelah kedatangan lawannya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kejadian ini telah menimbulkan spekulasi mengenai apakah Macron tergoda untuk menjadi pihak penengah konflik dititik paling keras di dunia.

Abbas memuji kelompok sentris di konferensi pers Paris, yang terkenal karena kehangatan pertukaran dan bahasa tubuh yang santai.

“Kami percaya pada Anda, kami menghargai usaha yang Anda lakukan dan kami sangat mengandalkan usaha Anda,” Abbas memberi tahu Macron.

Macron menjawab bahwa dia “telah berkomitmen dengan sangat jelas untuk melakukan segalanya” untuk melanjutkan proses perdamaian dan akan mengunjungi wilayah Palestina pada tahun 2018 serta “mengintensifkan” kontak antara pemerintah Prancis dan Palestina.

“Palestina tidak berjalan sendiri, kita akan bekerja sehingga dia bisa hidup di dalam perbatasan yang sehat dan dikenalikan, dalam keamanan bersama Israel, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara bagian,” Macron men-tweet kemudian. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum