Mangalomang (Lemang) salah satu ciri khas warga mandailing jika menjelang hari-hari besar seperti saat ini menjelang hari raya idul adha. (dok. RN)
Madina, reportasenews.com – Memasak beras ketan menggunakan bambu atau yang akrap disebut warga mandailing Mangalomang (Lemang) salah satu ciri khas warga mandailing jika menjelang hari-hari besar seperti saat ini menjelang hari raya idul adha.
Seperti tahun ini, meski ada dua versi untuk melaksanakan sholat hari raya Idul Adha seperti yang diumumkan Menteri Agama Republik Indonesia tahun ini jatuh pada tanggal 29 Juni 2023. Kemudian cuti bersama jatuh pada 28 dan 30 Juni 2023 yaitu pada Rabu dan Jumat.
Seperti pantauan ReportaseNews.com tepatnya di hari rabu, (28/06/2023), sebagian warga kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara sudah melaksanakan shalat Idul Adha (warga Muhammadiyah) sementara warga Nahdatul Ulama pada umumnya di kota panyabungan Madina masih melaksanakan tradisi memasak lemang atau mangalomang.
“Sudah dari jaman nenek moyang kita dahulu kalau menyambut hari raya idul adha ataupun hari raya idul fitri kita selalu memasak lomang karena kalau tak ada lomang pas hari raya kurang lengkap rasanya lebaran itu.” Rusman Nasution (56) warga desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara Madina Sumut kepada MNC Portal Indonesia.
Dibeberkan Rusman, Mangalomang (Memasak Lemang) khas Mandailing punya resep alami seperti Beras ketan, santan kelapa dan sedikit garam sedangkan wadah memasak lomang diperlukan bambu dan daun pisang.
“Butuh waktu sekira setengah jam lah untuk memasaknya kurang lebih, karena memasak lomang tidak bisa apinya terlalu besar dan tidak bisa juga terlalu kecil apinya harus dikontrol hingga matang.” Tambahnya.
Nah buat kamu yang berkunjung kedaerah kabupaten Mandailing Natal, jangan heran melihat banyak bahkan disetiap depan dan pekarangan rumah warga banyak kita temui yang memasak lemang jika menjelang lebaran baik itu idul adha dan idul fitri.
Karena ciri khas ini sudah turun temurung bagi warga mandailing natal dan tidak jarang pula warga yang melewati kawasan ini jika melihat memasak lemang jika kita singgah bakalan mereka tawarkan secara gratis untuk mencicipi lomang masakan mereka itu.
“Iya ngak boleh kita pelitkan, kalao ada yang mau sekedar untuk makan tau mencicipi silahkan saja memang udah dari dulu kita masak lomang juga untuk diberikan kepada tamu-tamu kita baik yang berkunjung kerumah bersilaturrahmi hingga yang sengaja pulang kampung dari perantauan.” tuturnya. (sah)
