GROBOGAN, REPORTASE – Tidak saja manis rasanya, mengelola bisnis tanaman buah Tin, juga mampu mendatakan pemasukan bagi para petani hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.
“Tidak saja dari hasil penjualan buahnya, namun pohon Tin dikenal memiliki banyak khasiat sehingga laku dijual,†ungkap Erfan Trio Rosadi (41), petani buah Tin asal, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Senin (24/10).
Saat diminta membongkar dapur usahanya, Erfan yang telah berbisnis selama enam tahun ini mengaku, selain dari buah, pangkasan batang pohon Tin juga mampu dijual dengan harga lumayan tinggi.
Sementara  itu daunnya juga dikenal berkasiat  mengobati berbagai penyakit seperti kolesterol dan gula darah.
“Untuk batang dari daun tin jika bisa jangan dimasukan menjadi seduhan teh karena memiliki khasiat lain dikhawtirkan akan mengurangi khasiat dari teh yang diseduh,†imbuh Erfan.
Jika dihitung, dalam sebulan, penjualan baik online maupun transaksi langsung buah Tin yang juga dikenal dengan sebutan buah surga bisa menghasilkan pemasukan hingga Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.
Sementara, Sujono, petani pohon Tin lain mengaku, di Purwodadi, sedikitnya ada sekitar 180 varietas pohon Tin yang bisa dikembangkan.
“Ada belasan ribu petani pohon Tin yang melakukan transaksi secara online melalui paguyuban di dalam Facebook. Tidak saja buah, namun petani yang berhasal dari dalam dan luar negeri itu melakukan transaksi benih,†ungkap pria yang juga bekerja sebagai pengelola SPBU ini.
Paguyuban Petani Buah Tin (PPBT) mewadahi sekaligus sebagai penyuluh bagi para pelaku bisnis pohon Tin dalam negeri.
Untuk bisa menanam pohon Tin tidak harus memiliki lahan luas, para petani biasanya menanam pohon tersebut di dalam pot pot pekaranagan rumah mereka. Para petani juga dinaungi oleh Paguyuban Petani Buah Tin (PPBT) yang bisa memberi penyuluhan kepada pelaku bisnis pohon Tin di dalam negeri. (AEP)