Menu

Mode Gelap

Internasional · 2 Mei 2017 11:00 WIB ·

Marine Le Pen Menyerang Saingannya Macron Jelang Pemilu Akhir


					Marine Le Pen/ NBC Perbesar

Marine Le Pen/ NBC

Perancis, reportasenews.com – Kandidat presiden Prancis ultra kiri, Marine Le Pen pada hari Senin menggunakan demonstrasi kampanye May Day untuk menyerang saingan capres Emmanuel Macron sebagai tiruan dari Presiden François Hollande yang sangat tidak populer dan boneka dunia keuangan.

“Anda pikir Hollande pergi melalui pintu depan?,” katanya, namun Catron mengatakan bahwa sebenarnya Hollande “akan kembali melalui jendela utama”.

Seruan “Marine Presiden!” dan nyanyian anti-imigran meningkat dikerumunan ribuan pendukungnya saat Le Pen berbicara kepada para pemilihnya selama pidato panjang satu jam yang berlangsung di pinggiran utara Villepinte, Paris utara.

Le Pen, yang menuduh Macron menjadi boneka dunia keuangan, tidak melewatkan kesempatan untuk menjatuhkan mantan menteri ekonomi pemerintah Sosialis tersebut, dengan mengatakan bahwa dia lebih memikirkan peran wanita daripada rencananya untuk memerangi terorisme Islam.

“Pada tanggal 7 Mei, saya meminta kalian semua berdiri tegak melawan istitusi keuangan, arogansi dan hujan uang,” katanya.

Kurang satu minggu sebelum pemilihan putaran kedua (final) dari pemilihan presiden 2017, perlombaan ke istana Elysée telah mempolarisasi masyarakat Prancis, memperlihatkan beberapa rasa amarah yang sama dengan globalisasi dan elit politik yang membawa Donald Trump kekekuasaan kepresidenan di Amerika Serikat. Karena Amerika, menyebabkan warga Inggris memilih untuk bercerai dari UE.

Meskipun Le Pen telah bekerja keras untuk membersihkan partai Front Nasional dikaitkan dengan isu xenophobia dan anti-semitinya agar lebih menarik bagi pemilih yang lebih luas, dia bulan lalu dikritik karena mengatakan Prancis hari ini tidak bertanggung jawab atas pembebasan 1964 dan deportasi lebih dari 13.000 orang Yahudi dalam apa yang dikenal sebagai “Vél d’Hiv round up”, setelah mereka diasingkan di jalur balap sepeda Vélodrome d’Hiver di Paris.

Tapi isu anti EU dan anti-imigrannya tampaknya menarik pemilih di Perancis.

Pemungutan suara besok pada 7 Mei dinegara yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia, akan menjadi yang pertama di mana kandidat yang menang tidak akan mewakili kelompok politik utama Perancis. Kandidat Partai Sosialis yang memerintah dan anggota Les Républicains yang konservatif tersingkir di babak pertama pada 23 April. (Hsg)

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum