Sumsel, reportasenews.com – Sejumlah kantor polisi yang berada di wilayah Sumatera Selatan, menjadi target penyerangan teroris. Bahkan dalam rencana serangan oleh kelompok teroris itu, kantor polisi yang akan menjadi sasaran target akan diledakan.
Rencana target penyerangan kantor polisi ini berdasarkan hasil pemeriksaan Densus 88 Mabes Polri terhadap 12 terduga teroris yang kini masih diamankan di Mako Brimob Polda Sumsel Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang, pada Selasa (12-12-2017).
Rencana target penyerangannya kantor polisi yang ada wilayah Sumsel, namun lokasinya belum diketahui. Tapi ini baru berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ya dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan, ujar Kabid Humas Polda Sumsel, AKBP Slamet Widodo.
Mengenai secara spesifik kantor polisi bagian wilayah Sumsel mana yang menjadi target penyerangan, Kabid Humas Polda Sumsel belum bisa memberikan komentar lebih lanjut. Karena masih dalam tahapan pemeriksaan secara intensif terhadap ke 12 terduga teroris.
Jadi wilayah titik mana saja kantor polisinya, memang belum diketahui lokasi. Apakah kantor polisi di wilayah perkotaan atau daerah. Namun pastinya kantor polisi yang ada di wilayah Sumsel.
Sekali lagi lokasi kantor polisi yang menjadi target kelompok ini belum diketahui, karena masih dalam pemeriksan terhadap ke-12 terduga teroris yang belum ditetapkan sebagai tersangka. Karena sesuai undang-undang terorisme, batas waktunya tujuh hari dalam menetapkan status tersangka bagi terduga teroris, ujarnya.
Ditanyai soal dugaan asal kelompok jaringan teroris, Slamet mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara diduga ke-12 terduga teroris ini berasal dari kelompok Jamaah Anshorut Khilafah (JAK) atau kelompok Jamaah Ansharud Tauhid (JAT).
Namun sampai saat ini masih dilakukan pemeriksan lebih lanjut. Semuanya masih dilakukan pemeriksaan lebih dalam. Apakah itu JAK atau JAD, bisa jadi juga ada kaitannya dengan kelompok teroris yang ditangkap di wilayah OKU Selatan tahun lalu, ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumsel, AKBP Slamet Widodo mengatakan, mengenai lokasi titik kumpul terduga teroris ini, hasil pemeriksaan biasanya berkumpul di wilayah Muara Enim. Mengenai berapa jumlah orangnya, masih dilakukan pemeriksaan tim Densus 88 Mabes Polri. Diketahui lokasi tempat biasa kelompok ini berkumpul di sebuah pondok pesantren.
Jadi mereka ini kumpulnya di pondok pesantren wilayah Muara Enim. Untuk peran masing-masingnya belum diketahui dan masih dilakukan pemeriksaan. Pastinya dari 12 orang yang diamankan ini semuanya laki-laki. Usianya ada yang muda dan ada yang tua, ujarnya.
Mengenai apakah ada target terduga teroris lainnya yang akan diamankan, Slamet mengatakan, tim Densus 88 Mabes Polri saat ini masih berada di wilayah Sumsel.
Terhadap ke 12 terduga teroris, masih berada di Mako Brimob Polda Sumsel dan belum dibawa ke Jakarta. Jadi sebelum ditetapkannya sebagai tersangka, belum ada diberangkatkan ke Jakarta dan masih diperiksa di Mako Brimob.
Intinya sementara ini dari 12 itu belum ada yang ditetapkan tersangka dan masih dalam pemeriksaan Densus 88 Mabes Polri, ujarnya. Dari pantauan di Markas Kepolisian Brimob Polda Sumsel, area Mako masih dalam penjagaan ketat petugas Brimob Polda Sumsel dengan bersenjata lengkap.
Bahkan area mako steril dari masyarakat umum terutama dari media. Tampak personil Brimob bersenjata lengkap, disiagakan di pintu masuk area Mako Brimob Polda Sumsel.
Waka Polda Sumsel Brigjen Pol Bimo Anggoro tampak terlihat di area Mako Brimob Polda Sumsel yang memantau pemeriksaan terhadap 12 warga Sumsel sebagai terduga teroris. Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan 12 warga Sumsel sebagai terduga teroris di empat kabupaten yang berbeda dalam satu hari pada Minggu (10-12-2017).
Sebanyak 12 terduga teroris diamankan dibeberapa lokasi berbeda. Diantaranya di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Ogan Ilir dan Kabupaten Banyuasin.