Jakarta,reportasenews.com – Nama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mulai ramai dibicarakan dan digadang-gadang sebagai calon tunggal Panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.
Sosok Hadi Tjahjanto dinilai cakap dan mumpuni untuk menduduki jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Keberaniannya dalam mengungkap kasus korupsi pembelian pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache pada November 2016 lalu telah menyeret salah seorang jenderal berbintang satu yang masih aktif di jebloskan ke penjara dengan vonis hukuman seumur hidup
Sebuah hukuman pertama kali terjadi untuk kasus korupsi dengan terdakwa seorang Perwira TNI berbintang satu yang masih aktif.
Terbongkarnya tindak penyelewengan dana pembelian tempur F-16 dan helikopter Apache ini Marsekal TNI Hadi Tjahyanto lalu menjadikannya sebagai pintu masuk untuk melakukan aksi bersih-bersih di dalam lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Ia baru saja menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemhan) pada November 2016 itu. Sebelumnya ia menjabat sebagai Sekretaris Militer (Sekmil) Presiden.
Aksi bersih-bersih Kemhan itu dilakukannya dengan cepat. Sedikitnya 40 orang yang sempat menjalani penyidikan dan mengaku memperoleh pinjaman uang dari terpidana Brigjen TNI Teddy Hernayadi, diperiksa
intensif guna pengembangan terhadap kemungkinan keterlibatan lainnya. Brigjen TNI Teddy Hernayadi terbukti mengantongi uang penyelewengan itu sebanyak USD 12 juta.
Pengawasan juga dilakukan kepada bagian internal Kemenhan. Itjen juga bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun dilibatkan. Termasuk melibatkan polisi untuk kalangan sipil yang terlibat.(win)