Korea Selatan, reportasenews.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membentuk karakter temparemen pemarahnya yang panas melalui masa remajanya di Swiss, bisa jadi merupakan faktor penting di balik provokasi Korut, kata seorang pakar Korea Utara.
Nam Seong-wook, profesor Unifikasi, Diplomasi dan Keamanan Korea di Universitas Korea, mempresentasikan temuannya mengenai kepribadian Kim pada pertemuan umum Partai Korea Liberty pada hari Rabu.
Nam, selama pekerjaan sebelumnya di Institute for National Security Strategy, melakukan penelitian ekstensif mengenai pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Memahami sfat dan perilaku seseorang dari masa lalunya adalah penting untuk memahami bagaimana dia akan mengambil keputusan penting, apalagi jika dia jadi pemimpin sentral disatu posisi strategis.
Setelah pendakian Kim sekitar tahun 2008, INSS mengirim pasukan tugas khusus ke Osaka dan Bern untuk melacak pemimpin masa depan Korut ini dan mencari tahu orang macam apa dia sebenarnya.
Nam memperkenalkan sebuah anekdot soal Kim saat dia berusia 15 tahun yang sedang belajar di Bern. Demikian ulas Korea Herald,
“Saya sangat terkejut saat mengetahui bagaimana Kim mencaci maki pada pacarnya melalui telepon saat dia memintanya untuk berhenti merokok,” kenangnya.
“Cara kasar yang ditunjukkan Kim remaja membuat saya berpikir hal itu akan menjadi rumit begitu dia menjadi penguasa bangsanya.”
Nam mengklaim bahwa temperamen Kim yang tidak terkendali berkaitan dengan provokasi terakhir Korut, memperingatkan bahwa tindakan bermusuhan akan berlanjut kecuali Kim dikeluarkan dari kursi kekuasaannya. (Hsg)