Brebes, reportasenews.com – Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said kagum dengan sikap warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Brebes, yang mau bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dibuatnya di masa lalu.
Mau menjalani hukuman dan tidak berusaha menghindar dari tanggungjawab atas apa yang dilakukannya.
Sudirman membandingkannya dengan sejumlah pesohor di Jakarta yang tersandung kasus hukum tapi berusaha menghindar dari proses hukum dengan beragam dalih.
“Saudara-saudara di sini lebih baik dibanding sejumlah petinggi di Jakarta yang tersangkut kasus hukum. Mereka ada yang berusaha menghindar dari proses hukum dengan beragam cara,” kata Sudirman saat memberikan motivasi untuk warga binaan Lapas Kelas II Brebes, Rabu (13/9).
Sikap warga binaan ini bisa menjadi contoh bagi petinggi yang tersandung kasus hukum. Berani berbuat berani pula mempertanggungjawabkan perbuatannya itu di hadapan hukum. Bukannya malah mencari cara untuk menghindar dari jerat hukum.
Sikap itu, lanjut Sudirman, sangat menciderai rasa keadilan masyarakat, dan tidak menjunjung tinggi hukum. Seharusnya di mata hukum tidak ada perbedaan antara orang kecil dan orang besar.
“Jangan karena pejabat lantas bisa seenaknya mempermainkan hukum,” urainya.
Selanjutnya Sudirman berpesan kepada warga binaan agar menatap lurus ke depan. Jangan melihat kebelakang. Masa lalu yang kurang baik sebaiknya dilupakan sambil tsrus melangkah ke depan.
“Memang Anda pernah bersalah, tapi Anda sudah menebusnya dengan menjalani hukuman di sini. Jadi kalau nanti keluar Anda tidak perlu minder. Katakan: saya memang pernah salah, tetapi saya sudah menebusnya dengan menjalani hukuman,” kata Sudirman Said.
Sikap itu, terang Sudirman, akan membangun optimisme dan penting untuk bekal dalam menjalani kehidupan ke depan.
Dalam kesempatan itu selain memberikan motivasi, Sudirman juga menghibur warga binaan dengan menyanyikan lagu ‘Hio’ dan ‘Bento’.
Syair kedua lagu itu penuh dengan pesan moral, terutama ‘Hio’.
Aku tak mau terlibat segala macam tipu menipu. Aku tak mau terlibat segala macam omong kosong. Aku mau baik-baik saja.Aku mau apa adanya. Aku tak mau mengingkari hati nurani.
Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi. Aku tak mau terlibat pengingkaran keadilan. Aku mau jujur jujur saja. Bicara apa adanya. Aku tak mau mengingkari hari nurani.(*)