Pekalongan, reportasenews.com - Siapa yang tidak menginginkan bersalaman dan bertatap muka dengan presidennya. Atau bahkan berfoto bersama, saat presiden melakukan kunjungan kerja ke daerah. Ini ada trik sendiri dari warga Kajen, Kabupaten Pekalongan, yang berhasil mencuri perhatian Presiden saat melakukan kunjungan ke Kajen Senin (09/01).
Salah satu warga yang beruntung yakni Edi Sudarto (49). Warga Desa Gandarum, Kecamatan Kajen inilah yang kali pertama meminta foto bersama Presiden Joko Widodo, sebelum warga-warga lainnya. Upayanya menunggu kedatangan presiden sejak pukul 07.00 pagi , tidak sia-sia.
Tepat sebelum Presiden masuk mobil usai melakukan blusukan di Pasar Kajen, Edi Sudarto mencuri perhatian Presiden Joko Widodo. Suaranya yang lebih lantang dari warga lainnya, memanggil presiden.
“Pak Presiden, Pak Jokowi, Foto Pak,†teriaknya. Upaya tersebut bukanya leluasa, namun butuh perjuangan mengingat ketatnya petugas keamanan sebagai pagar pembatas presiden.
Presiden yang mendengar langsung menunjuk ke arah Edi Sudarto ini Lagi-agi, langahnya terganjal oleh petugas keaman yang melarang. Namun setelah mendapat aba-aba sebagai persetujuan dari presiden, akhirnya Edi diperkannkan masuk ke ring satu, untuk berfoto bersama Presiden.
“Ya, sempat dihalang-halangi petugas. Dikira bukan saya yang dipanggil. Alhamdulillah, bisa berfoto. Saya termasuk pengagumnya,†katanya dengan gembira sembari menunjukan hasil jepretan dari ajudan Presiden.
Menurut Edi, dirinya sengaja menunggu dari pukul 07.00. “Setelah selesai keluar dari pasar, saya terus teriak-teriak minta foto. Dan berhasil,†katanya.
Setelah apa yang dilakukan Edi ini berhasil, warga langsung meminta dengan cara yang serupa. Setidaknya terdapat 4 warga yang berhasil melakukan foto bersama dengan Presiden.
Tidak hanya warga desa. Anak-anak SD pun ingin melihat presiden mereka yang kerap nongol di layar televisi. Anak-anak sekolah dasar ini, berbaris di sepanjang tepi jalan jalur kunjungan prsiden, untuk melihat langsung sosok presiden.
Kendati cukup lama, yakni dari pukul tujuh menanti rombongan presiden, namun anak-anak ini, tetap bersabar menanti dengan membawa bendera erah putih kecil ditangannya.
“Seneng lihat pak presiden, sama seperti yang ditivi,†kata Aheng, seorang murid SD N Kajen Kelas 3. (RB)