Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Kesehatan · 14 Sep 2021 09:48 WIB ·

Melandainya Pandemi Covid-19 Harus Terus Dijaga


					Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Perbesar

Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Jakarta, Reportasenews – Kondisi terakhir Pasien Covid-19 Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus menuju titik terendah. Jumlah terendah pasien di RSDC Wisma atlet sejak 1,5 tahun terakhir adalah 556 orang . Namun demikian semua kalangan diminta tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Mayjen TNI Dr. dr Tugas Ratmono, Sp.S, MARS., MH,  Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menyatakan dengan jumlah pasien 556 orang, angka hunian sebesar 7,04 persen.
“Alhamdulillah ini tentu perjuangan semua pihak, mudah-mudahan jumlah pasien terus menurun,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 13 September 2021.
Jumlah pasien Covid-19 sebanyak 556 orang merupakan angka terendah sejak 1 tahun 4 bulan  terakhir di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Jumlah pasien Covid-19 tertinggi di Wisma Atlet Kemayoran terjadi pada tanggal 30 Juni 2021 sebanyak 7.167 orang.
“Kalau kita lihat dari titik puncaknya pada 30 Juni 2021 sebanyak 7.167 pasien, tentu angka yang sekarang 556 pasien patut disyukuri,” kata Mayjen Tugas yang juga menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Angka hunian Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat turun ke 7,04 persen. (foto.dik)

Hingga kini, sejak RSDC Wisma Atlet Kemayoran didirikan pada 23 Maret 2020, jumlah pasien yang berkunjung mencapai 100.037 pasien. Dari jumlah tersebut, 98.646 pasien menjalani rawat inap.
“Total angka kesembuhan 98,16 persen,” terang dokter militer kelahiran Kebumen, Jawa Tengah.
Menurut Mayjen Tugas, jika melihat grafik pasien Covid-19, muncul tanda-tanda kondisi pandemi sudah melandai.
“Kita harapkan terus dibawah angka 500 pasien. Kalau itu tercapai pandemi akan memasuki fase akhir yaitu dari pandemi menjadi endemi,” terangnya.
Hanya saja, dokter lulusan FK UGM tahun 1990 ini mengingatkan semua kalangan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ia merujuk data bulan Mei 2021. Kala itu, tepatnya tanggal 18 Mei 2021, jumlah pasien Covid-19 sebanyak 893 orang. Namun tak disangka setelah itu, terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang puncaknya berlangsung Juni-Juli 2021.
“Kita semua tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Tidak tertutup kemungkinan adanya varian baru yang lebih infeksius. Maka kewaspadaan dengan protokol kesehatan harus dijalankan semua kalangan,” seru Mayjen Tugas.
Ia menegaskan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan tetap merupakan cara terbaik menghentikan rantai penularan Covid-19. Orang yang sudah divaksin pun harus tetap disiplin protokol kesehatan 3M.
“Terbukti kalau kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, angka pasien di rumah sakit termasuk di Wisma Atlet ini berkurang. Maka prokotol kesehatan itu nomor satu sampai pandemi Covid-19 sudah benar-benar dinyatakan usai,” ujar Mayjen Tugas.
Komentar
Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

BNPT Ajak Semua Pihak Implementasikan Pedoman Pencegahan Tindak Terorisme

1 Desember 2023 - 11:07 WIB

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Diminta Kritis Terhadap Buku-buku yang Miliki Konten Radikal

29 November 2023 - 16:35 WIB

Presiden Jokowi Lantik Maruli Simanjuntak Sebagai KSAD

29 November 2023 - 16:16 WIB

GAEPI: Arogansi Brand Asing Tidak Bisa Dicuci dengan Donasi

29 November 2023 - 09:13 WIB

MAKI: Dulu Polri Lakukan Kesalahan Besar Rekomendasikan Firli Pimpin KPK

24 November 2023 - 15:48 WIB

BNPT-RI Raih Anugerah Reksa Bandha 2023 dari Kemenkeu 

23 November 2023 - 13:14 WIB

Trending di Nasional