Jepang, reportasenews.com: Saat ini pasar dibanjiri produk peralatan audio yang disebut kualitas “audio Hires”, baik itu dari musiknya, alat pemutarnya, sampai unit untuk mendengarkan itu seperti headphones atau speaker. Pertanyaannya bagi awam, sebetulnya audio Hires itu apa dan bagaimana memahaminya, jika membeli headphones hires seperti apa?
Untuk membantu membuat keputusan pembelian lebih mudah bagi konsumen, Jepang Audio Society (JAS) dan Asosiasi Teknologi Konsumen (CTA) mengembangkan standar untuk high-res audio sejak 2014 an.
Aliansi ini kemudian memberi satu logo khusus yang membantu konsumen dapat membedakan mana perangkat yang sudah masuk kategori dapat mendengarkan audio hires, dan mana yang tidak dapat. Logo ini dapat ditemukan diproduk sejenis, dibawah lisensi yang mendukung standar yang disepakati oleh aliansi ini.
Apa headphone hi-res? Pertama, ada setidaknya spesifikasi untuk earphone hi-res. Headphones yang mencantumkan logo Hi-Res Audio pada kemasan mereka maka headphone perlu untuk menghasilkan bandwidth minimal 40kHz.
Menariknya, bandwith itu jauh di atas batas pendengaran manusia yang cuma sekitar 20kHz (atau lebih rendah, tergantung pada usia), tapi itu tidak berarti informasi suara yang ada diluar kisaran ini tidak berguna bagi kita. Jika headphone mampu bermain dispektrum tersebut, ini akan membantu untuk memastikan bahwa manusia dapat mendengarnya, bukannya dipotong dengan cara apapun.
Headphone tanpa logo, akan mengalami “frekuensi roll-off” ketika musik bermain dibatas luar kisaran 20Hz-20kHz. Mereka juga tidak mereproduksi frekuensi audio ekstrim dengan baik, atau mereka tidak bisa menangani itu sama sekali.
Headphone Hi-Res Audio mengklaim mampu menangani spektrum penuh audio hi-res tanpa susah payah untuk memastikan tidak ada detail sonik yang lenyap. Dan akhirnya, suara musik Anda lebih baik. Begitulah dalam teorinya.
Harap garis bawahi tebal, bahwa mendapatkan rentang frekuensi ini tentu saja harus memakai sumber dari “hi-res musik”. Jadi jika koleksi CD musik kita atau streaming tidak memakai “musik hires”, maka ini sama “juga artinya bohong” alias percuma saja. Intinya musik harus kelas hires, dan alat headphones juga harus hires, hulu kehilir harus sama.
Itulah bagian yang sulit – hanya karena sepasang headphone dihiasi dengan logo Hi-Res Audio, tidak berarti mereka akan mendapatkan kualitas audio hires juga.
Saat ini dipasaran tersedia berbagai brand yang sudah dapat melayani audio hires, dan sebagian besar produsen sekarang memiliki headphone dengan logo Hi-Res Audio. Ini termasuk Audio-Technica, Onkyo, Philips, RHA, Sennheiser dan Sony. Bahkan ponsel HTC 10 diklaim mampu memutar Hi-Res Audio ke headphone bersertifikat dengan baik..(HSG/ WhatHifi)